oleh Hasan Al-Jaizy
Jika ditanya apakah ada hubungan antara jilbab dengan akhlak atau adab, tentu saja jawabannya ada. Jilbab adalah salah satu wasilah menutup suatu bagian yang dianggap aurat. Dan menutup aurat adalah bagian dari akhlak dan adab...ntah akhlak di depan manusia secara umum dan tentunya adab terhadap Allah.
--> Akhlak di depan manusia: karena dengan jilbab seorang wanita dengan keanggunan Islami membawa kehormatan dan menjaganya, sehingga manusia secara normal akan menganggap ia berakhlak; terlepas dari masalah batin, karena manusia hanya dibolehkan menghakimi sesuatu yang zahir.
--> Adab terhadap Allah: karena segala pelaksanaan kewajiban Islam adalah adab terhadap Allah dan segala pelanggaran kewajiban Islam adalah kekurang adaban atau ketiadaan adab terhadap Allah. Adakah mungkin seorang hamba disebut beradab terhadap rajanya ketika ia melanggar perintah sang raja?
Kemudian terbetik fakta bahwa:
"Sebagian wanita yang tak berjilbab akhlaknya justru lebih baik dari yang berjilbab!"
Tanggapan:
Justru karena itulah, jika seorang muslimah memang ingin menjalani kewajiban agamanya, jangan secara zahirnya--harfiyyahnya--kulitnya saja. Tapi jalankan dengan baik sesuai dengan syariat Dzat Yang Memerintahkan kewajiban tersebut.
Artinya, seorang muslimah yang berjilbab seharusnya lebih tahu malu dengan jilbabnya dalam bertingkah, karena ia otomatis menampakkan agamanya. Dan jika seseorang menampakkan agamanya, ia memiliki konsekuensi untuk berlaku sebagaimana aturan agamanya.
Bukankah seorang ustadz dengan label 'ustadz'nya terbebani secara tidak langsung dengan kewajiban menjaga wibawa dan akhlaknya?
Bukankah seorang doktor dengan gelar 'doktor'nya terbebani secara tidak langsung dengan keharusan menjaga citra dan kualitas keilmuannya?
Nice. Kalau begitu, seorang jilbaber dan seorang berbaju muslim, secara tidak langsung terbebani dengan keharusan menjaga citra diri, akhlak mulia dan nama agamanya; kecuali bagi yang melakukan kewajiban atau sunnah setengah-setangah....mungkin setengahnya pahala, sisanya dosa.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/269170399791019
Jika ditanya apakah ada hubungan antara jilbab dengan akhlak atau adab, tentu saja jawabannya ada. Jilbab adalah salah satu wasilah menutup suatu bagian yang dianggap aurat. Dan menutup aurat adalah bagian dari akhlak dan adab...ntah akhlak di depan manusia secara umum dan tentunya adab terhadap Allah.
--> Akhlak di depan manusia: karena dengan jilbab seorang wanita dengan keanggunan Islami membawa kehormatan dan menjaganya, sehingga manusia secara normal akan menganggap ia berakhlak; terlepas dari masalah batin, karena manusia hanya dibolehkan menghakimi sesuatu yang zahir.
--> Adab terhadap Allah: karena segala pelaksanaan kewajiban Islam adalah adab terhadap Allah dan segala pelanggaran kewajiban Islam adalah kekurang adaban atau ketiadaan adab terhadap Allah. Adakah mungkin seorang hamba disebut beradab terhadap rajanya ketika ia melanggar perintah sang raja?
Kemudian terbetik fakta bahwa:
"Sebagian wanita yang tak berjilbab akhlaknya justru lebih baik dari yang berjilbab!"
Tanggapan:
Justru karena itulah, jika seorang muslimah memang ingin menjalani kewajiban agamanya, jangan secara zahirnya--harfiyyahnya--kulitnya saja. Tapi jalankan dengan baik sesuai dengan syariat Dzat Yang Memerintahkan kewajiban tersebut.
Artinya, seorang muslimah yang berjilbab seharusnya lebih tahu malu dengan jilbabnya dalam bertingkah, karena ia otomatis menampakkan agamanya. Dan jika seseorang menampakkan agamanya, ia memiliki konsekuensi untuk berlaku sebagaimana aturan agamanya.
Bukankah seorang ustadz dengan label 'ustadz'nya terbebani secara tidak langsung dengan kewajiban menjaga wibawa dan akhlaknya?
Bukankah seorang doktor dengan gelar 'doktor'nya terbebani secara tidak langsung dengan keharusan menjaga citra dan kualitas keilmuannya?
Nice. Kalau begitu, seorang jilbaber dan seorang berbaju muslim, secara tidak langsung terbebani dengan keharusan menjaga citra diri, akhlak mulia dan nama agamanya; kecuali bagi yang melakukan kewajiban atau sunnah setengah-setangah....mungkin setengahnya pahala, sisanya dosa.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/269170399791019
No comments:
Post a Comment