Friday, March 2, 2012

Lelaki dan Premanisme

oleh Hasan Al-Jaizy

MUQADDIMAH 

Lelaki beradu mengandalkan fisik terlebih awal? 
Lelaki selayaknya mengandalkan otak dahulu; sehingga tahu kapan seharusnya meragakan emosi dan kapan membatinkannya.
Lelaki seharusnya lebih dahulu berfikir, bukan terambing emosi dan rasa.


 BAB I

Step 1: Jika baru disenggol langsung ingin adu fisik, itu bagai 'preman'
Step 2: Dan 'preman' berasal dari 'free-man'
Step 3: Free-man bermakna 'manusia-yang-bebas' atau 'tak ingin diatur'
Step 4: Yang bebas tak mau diatur sebenarnya adalah 'binatang'

Kesimpulan: Preman itu bagai binatang.


BAB II

Step 1: Binatang lebih dahulukan adu fisik; karena akal tak punya
Step 2: Lelaki memiliki kelebihan akal dan okol. 
Step 3: Jika akal didahulukan, okol disimpan. Jika okol didahulukan, akal libur.
Step 4: Binatang bisa dimaklumi ketidakberakalannya.

Kesimpulan: Lelaki yang mengandalkan 'berantem-fisik' seringkali tampak lebih bodoh dari binatang.


PENUTUP

Use your brain if you are a man
Use your wearings if you are a Superman
Use your illusions if you are a blind man
Use your beauty if you are a woman


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/358815780826480

BOHONG KUADRAT!

oleh Hasan Al-Jaizy

BOHONG KUADRAT jika dikatakan Majelis Dzikir yang diadakan oleh majelis habib 'major label' membuat para hadirin majelis nambah ilmu, adab, akhlak dan cinta Rasul. 

Saya saksikan sendiri berkali-kali dalam tahun-tahun belakang ini kalau ada Majelis Habib [termasuk yang Habib-nya punya tampang salon itu] di kuburan dekat rumah, pasti isinya ada campur-baur juga cowok-cewek. Banyak dari mereka berl

isan busuk. Sebagian besar cuma nyari tongkrongan, kongkow bareng, cekakak-cekikik, ngerokok bareng sampai malem dan aktifitas buruk lain yang mencerminkan majelis itu sendiri.

BOHONG KUADRAT jika dikatakan Majelis Dzikir mereka bisa meredam anak2 muda dari pacaran dan hal2 tak bermanfaat. Justru sebaliknya, ajang majelis ini malah memperkuat hal2 tsb.





Yang suka ikut majelis tersebut namun ga merasa 'seperti' di atas dan 'marah' ada 2 kemungkinan:

1. Ia adalah yang datang ke majelis dengan baik cuma mau shalawatan, cari ilmu dll. Tapi ga liat situasi luar gimana tingkah anak2 majelis atau pura2 tidak tahu???

2. Ia adalah pelaku





Perbedaan antara majelis Habib Trendy dengan Majelis Syaikh Abdurrazaq di Istiqlal sangat jauh, sejauh antara ujung timur hingga ujung barat mentok.

Majelis Habib Trendy GANGGU ORANG SEKITAR, entah dari sholawatan dengan salon keras-keras atau dari tingkah peserta/anak2 muda majelis yang nongkrong2 semaunya. Ini hasil pengamatan sendiri, bukan rekaan. Dan ini PENGAKUAN sepi orang2 sekitar, yang pada ga berani bicara langsung.

Jelas sekali





DAN:Banyak orang terlalu liberal [bebas tak berfikir] dalam mengatakan "Ambil positifnya, jangan ambil negatifnya" demi mencari jalan tengah. Sayangnya, seringkali bukan jalan tengah yang tertemu.

Segala sesuatu, jika kandungan negatifnya lebih besar, maka hukumnya adalah negatif. Terlebih jika sisi negatifnya lebih besar, merata dan tak bisa dihindari, maka hukum negatif lebih kuat.

Dulu mereka beralasan: 'At least malam minggu ga pada pacaran lah, mending ke majelis'. Faktanya, sama saja bohong. Sekedar nama dan ngumpul, esensinya tetap: sia-sia. Bahkan duduk sendiri di kamar sambil membaca Al-Qur'an lebih positif dan lebih terhindar dari negatif.

Jika alasan 'menjauhi-pacaran' dibatalkan oleh realitas lapangan, sungguh tak bisa diterima kemudian alasan 'menjauhi-dugem dll'. Itu hanya cari-cari alasan.





Thursday, March 1, 2012

Nak...

oleh Hasan Al-Jaizy

"Untuk sekarang, menginfakkan harta banyak demi pembangunan masjid di desa hanya mimpi menjelang subuh, nak. Syukur-syukur dapur masih hangat setiap hari."

"Bersyukurlah, nak, kamu masih bisa memakai sepatu dan beranjak menuju kampus. Dulu, bapak harus menjadi loper koran demi biaya hidup di kota bersama teman."

"Bapak yakin sekali, kalau kamu sungguh2 dan punya pekerjaan kelak, kamu bisa membiayai adik-adikmu dan bisa infakkan harta pada orang tua, dan siapapun yang butuh."

"Bapak ingin kita sekeluarga membangun sebuah masjid di surga kelak. Bapak ingin kita punya daya menyumbang dana untuk masjid desa. Biar kelak kita bisa tinggal di sana setelah meninggalkan...."

Pemuda, kau mungkin adalah seorang pejuang...
Namun, mungkin pula sejarah hidup muda bapakmu...
jauh lebih penuh peluh perjuangan dibanding milikmu


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/358652234176168

Jiwa Lemah dan Jiwa Kuat

oleh Hasan Al-Jaizy

Adapun jiwa yang lemah adalah yang curahkan segala rasa yang terasa tanpa kecuali, meskipun pada yang terpercaya dari makhluk.

Adapun jiwa yang kuat adalah yang curahkan segala rasa pada Sang Pencipta, menyandarkan perkara pada-Nya. Jikalau ingin curah rasa pada makhluk, ada kadarnya, ada batasnya, ada masanya.

Karena milik Allah kunci segala yang gaib. 

Semakin kuat iman dan jiwa seorang muslim, semakin percaya ia akan Rabb-Nya; bahwa berburuk sangka pada-Nya takkan mewariskan sesuatu kecuali sengsara...lahir dan batin.


Yang terlemah yang kau lihat dari jiwa-jiwa manusia adalah mereka yang tak henti mengeluh depan manusia, sesulit apapun hidup, sesakit apapun batin. 

Jika memang kini adalah masanya makhluk-makluk berjiwa lemah menjamur, maka jamur-jamur itu bisa kau dapatkan di Wall Facebook.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/340062206035171

Jangan Bermain Api Jika Tak Ingin Terbakar

oleh Hasan Al-Jaizy

Kekonyolan: "Menulis status atau berkata sesuatu yang jelas mengundang perdebatan, tetapi ketika ada yang tidak terima dan bertanya-tanya, langsung berlindung di balik dalil yang melarang perdebatan plus perkataan ulama". Kekonyolan yang nyata.

Seperti Anda melempar batu kecil ke genteng rumah orang, namun ketika empu rumah keluar dan marah-marah, Anda langsung berlindung di balik hadits, "Janganlah marah! Janganlah marah!" Kekonyolan yang nyata.

Jika tidak ingin ada perdebatan, jangan memancing.
Jika memancing namun tidak ingin berdebat, jangan salahkan pendebat.
YOU are to blame!


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/340036396037752