oleh Hasan Al-Jaizy
Kau harus galau dulu sebelum sukses.
Kau harus menangis dulu sebelum tertawa.
Kau harus berpahit dulu sebelum bermanis.
Kau harus susah dulu sebelum senang.
Jika sukses, tawa, kemanisan dan kesenangan didapat secara percuma tanpa bayaran, maka semua itu cuma-cuma yang percuma...sehingga:
semua itu seolah tak berharga karena cuma-cuma.
Manusia belajar dan dapat ilmu karena awalnya tidak tahu. Jika sudah tahu, buat apa upaya menggali ilmu?
Jika kau ingin mendapatkan segala senang begitu saja tanpa membayar, lebih baik tidur saja. Mimpi saja sana. Mimpi boleh manis, namun kala terjaga, semuanya terputus. Hilang. Yang kemudian kau sesal sendiri kenapa ia tidak abadi.
Maka, berpahitlah. Selama hidup berjalan, semua ada urutan. Jika semua berurutan, percayakan bahwa kesulitan bukanlah keabadian.
Kau harus menangis dulu sebelum tertawa.
Kau harus berpahit dulu sebelum bermanis.
Kau harus susah dulu sebelum senang.
Jika sukses, tawa, kemanisan dan kesenangan didapat secara percuma tanpa bayaran, maka semua itu cuma-cuma yang percuma...sehingga:
semua itu seolah tak berharga karena cuma-cuma.
Manusia belajar dan dapat ilmu karena awalnya tidak tahu. Jika sudah tahu, buat apa upaya menggali ilmu?
Jika kau ingin mendapatkan segala senang begitu saja tanpa membayar, lebih baik tidur saja. Mimpi saja sana. Mimpi boleh manis, namun kala terjaga, semuanya terputus. Hilang. Yang kemudian kau sesal sendiri kenapa ia tidak abadi.
Maka, berpahitlah. Selama hidup berjalan, semua ada urutan. Jika semua berurutan, percayakan bahwa kesulitan bukanlah keabadian.
No comments:
Post a Comment