oleh Hasan Al-Jaizy
Artis berkedok ustadz-ustadzah, tidak membutuhkan perpustakaan, belajar bertahun-tahun atau mendalami bahasa Arab. Tiba-tiba...jreengg...jadi ustadz...terkenal...bisa melucu...bisa membuat orang nangis...sesuatu banget buat jadi trend
Sementara real ustadz tanpa kedok, tiap hari butuh pustaka, nyantri bertahun lamanya, kuliah bertahun lamanya, buku-buku dilahap, jatuh bangun senyum tangis sambil berdzikir...dan tentu tidak butuh pada cita-cita terkenal...tidak butuh anggapan bisa melucu...bisa membuat orang nangis...tidak butuh trend atau jadi trendy
Kata Ustadz Ahmad Sarwat:
"Artis [berkedok ustad] tampil sesuai selera dan permintaan pasar, tapi ustadz menyampaikan risalah langit."
"Artis [berkedok ustadz] butuh media, TV dan wartawan khususnya infoteinmen, tapi ustadz butuh majelis ilmu, kitab dan perpustakaan"
"Artis hidup akrab dengan dusta, gosip dan kepalsuan, ustadz akrab dengan kewaraan, kesederhaan dan kerendahan hati"
Kita tidak butuh kalimat2 ini:
--> "Ga semuanya begitu!"
--> "Jangan merasa paling benar/suci"
--> "Emang situ udah punya kontribusi apa buat umat?"
atau semacamnya
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/284004254974300
Artis berkedok ustadz-ustadzah, tidak membutuhkan perpustakaan, belajar bertahun-tahun atau mendalami bahasa Arab. Tiba-tiba...jreengg...jadi ustadz...terkenal...bisa melucu...bisa membuat orang nangis...sesuatu banget buat jadi trend
Sementara real ustadz tanpa kedok, tiap hari butuh pustaka, nyantri bertahun lamanya, kuliah bertahun lamanya, buku-buku dilahap, jatuh bangun senyum tangis sambil berdzikir...dan tentu tidak butuh pada cita-cita terkenal...tidak butuh anggapan bisa melucu...bisa membuat orang nangis...tidak butuh trend atau jadi trendy
Kata Ustadz Ahmad Sarwat:
"Artis [berkedok ustad] tampil sesuai selera dan permintaan pasar, tapi ustadz menyampaikan risalah langit."
"Artis [berkedok ustadz] butuh media, TV dan wartawan khususnya infoteinmen, tapi ustadz butuh majelis ilmu, kitab dan perpustakaan"
"Artis hidup akrab dengan dusta, gosip dan kepalsuan, ustadz akrab dengan kewaraan, kesederhaan dan kerendahan hati"
Kita tidak butuh kalimat2 ini:
--> "Ga semuanya begitu!"
--> "Jangan merasa paling benar/suci"
--> "Emang situ udah punya kontribusi apa buat umat?"
atau semacamnya
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/284004254974300
No comments:
Post a Comment