Friday, November 4, 2011

Belajar Tanpa Guru?

oleh Hasan Al-Jaizy

Berdasarkan gerakan rumput di lapangan:

"Pemuda yang mempelajari suatu cabang ilmu Islam sendiri; dengan mencukupkan pada bacaan tanpa guru, padahal sejatinya ia tergolong awam, maka ia BERESIKO:

--> menjadi sok tahu
--> menjadi pongah setelah dapat makrifah
--> menjadi orang yang suka menyalahkan tanpa bercermin
--> lebih suka mengamati orang lain dari segi kesalahan
--> lebih suka meninggikan diri sendiri dari segi kebenaran

Ingat, beresiko...dan belum tentu. Namun seringkali ini terjadi."


Tentu saja...

buku adalah relatif bermanfaat. Tapi akhlak seorang pembaca buku terkadang lebih diutamakan daripada apa yang telah dibaca.

Kita tidak layak menikam nama seorang ulama setelah membaca 2 halaman dari buku. Di mana akhlak kita jika begitu?

Kita tidak layak mengguyur umat dengan tajin tuduhan dan tinta cap setelah membaca 2 halaman dari buku. Apakah kita berhasrat untuk berilmu...atau sekedar agar dipandang berilmu?


Jika seorang thalibul ilm saja masih membutuhkan guru, ustadz, dan pembimbing, maka seorang yang tergolong awam atau semacamnya seharusnya jauh lebih membutuhkan.

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/271297616244964

No comments:

Post a Comment