oleh Hasan Al-Jaizy
Mungkin ini sering terjadi pada kita:
[1] Ketika ingin update status tentang kebaikan atau agama, tiba2 hadir perasaan 'takut-riya/sum'ah'.
[2] Ketika berazam tidak update status tentangnya karena takut riya&sum'ah, banyak hal tersiakan.
Dari kami:
--> Point 1 dan 2, keduanya bisa jadi justru bisikan setan untuk membimbangkan hamba Allah ketika ingin beramal
--> Jika memang ingin berbuat baik, ikuti langkah ini: 1--> BERAZAM KUAT, 2--> BERTAWAKKAL, 3--> LAKUKAN, karena jika kau berhenti, belum tentu dampaknya lebih baik daripada kau teruskan.
--> Jika ada yang su'udzan terhadapmu, maka abaikanlah prasangka mereka, namun jadikan itu cermin untuk hati.
Bahkan ketika:
Bahkan ketika ada seseorang yang jarang meng-update status, namun tiba2 mengkritik/berusaha menasehati selainnya yang meng-update status agar tidak riya/sum'ah, tidak cari muka/ketenaran, tidak cuma ingin dipuji/di-like dst...
bahkan sekalipun ada yang menulis status seperti di atas, tak seorang pun menjamin bahwa ia menulisnya benar2 bersih dari riya'/sum'ah/carmuk dsb.
Siapa yang berani menjamin?
Siapa yang tahu isi hati manusia tepatnya?
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/293582647349794
Mungkin ini sering terjadi pada kita:
[1] Ketika ingin update status tentang kebaikan atau agama, tiba2 hadir perasaan 'takut-riya/sum'ah'.
[2] Ketika berazam tidak update status tentangnya karena takut riya&sum'ah, banyak hal tersiakan.
Dari kami:
--> Point 1 dan 2, keduanya bisa jadi justru bisikan setan untuk membimbangkan hamba Allah ketika ingin beramal
--> Jika memang ingin berbuat baik, ikuti langkah ini: 1--> BERAZAM KUAT, 2--> BERTAWAKKAL, 3--> LAKUKAN, karena jika kau berhenti, belum tentu dampaknya lebih baik daripada kau teruskan.
--> Jika ada yang su'udzan terhadapmu, maka abaikanlah prasangka mereka, namun jadikan itu cermin untuk hati.
Bahkan ketika:
Bahkan ketika ada seseorang yang jarang meng-update status, namun tiba2 mengkritik/berusaha menasehati selainnya yang meng-update status agar tidak riya/sum'ah, tidak cari muka/ketenaran, tidak cuma ingin dipuji/di-like dst...
bahkan sekalipun ada yang menulis status seperti di atas, tak seorang pun menjamin bahwa ia menulisnya benar2 bersih dari riya'/sum'ah/carmuk dsb.
Siapa yang berani menjamin?
Siapa yang tahu isi hati manusia tepatnya?
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/293582647349794
No comments:
Post a Comment