Monday, December 26, 2011

Wayang-wayang Politik

oleh Hasan Al-Jaizy


[1] Salah satu politisi partai Islam [DOR!] itu menulis: 'Aku mengucapkan Selamat Natal bagi saudaraku yg merayakan. Damai semoga Indonesia Raya.'

[2] Prinsip: 'Sekali 'caper', terus 'caper'. Sekali 'carmuk', terus 'carmuk'. Intinya 'cakur'...Cari Kursi...atau 'catan'...Cara Setan...eh...Cari Jabatan"

[3] Walhasil: Umat yang bernatal senang+kesemsem...romannya bakal nyonte

ng. Well, kehilangan kepercayaan di umat Islam sendiri, sekarang carmuk dengan umat lain? Good job, bro!

[4] 'Kamu adalah moderat dan adil. Kamu mempertimbangkan gerakan, lisan dan tulisan sesuai dengan yang kau anggap 'sejahtera' dan 'adil'.' Kudukung pergerakanmu, agar semakin tampak yang mana kebatilan berbungkus kebaikan dan kebatilan berbungkus kebatilan.'





Note:

[1] Ungkapan satu atau beberapa anggota tubuh; tidak mewakili semua; karena beberapa anggota tubuh lain memiliki pandangan berseberangan.

[2] Romannya, logatnya, lagaknya begitu.

[3] 'Terima kasih, kalian sungguh toleran, tidak ekstrim dan moderat', ujar seorang yang lagi senang. Ups, mungkin ia akan dikasih jabatan sebagai kepala daerah besok2!?

[4] Hidupku terasa adil dan sejahtera tanpa berpartai kini atau tanpa kecondongan pada partai sana-sini.





No comments:

Post a Comment