oleh Hasan Al-Jaizy
Beberapa point dengan curhat terselubung:
[1] Ane sepertinya termasuk orang yang dianggap 'kecanduan' Facebook. And I might be so. Tapi, kalau karena sering menulis status, atau mengomentari status sendiri, sekaligus meladeni pesanan inbox, walaupun tidak pernah chat live, jarang baca status orang lain kecuali saat nyantai, apakah saya tetap seorang 'Facebook Addicted'??? Duh, negatif sekali ana ya...
[2] ketika membaca status2 orang, ada jenis ''Abu Gombal' yang sepertinya spesialis dalam menulis hal-hal yang ga jauh tentang 'akhwat-wanita'. Jika ia menulis tentang Fiqh Wanita, itu masih ada jempolnya lah. Tapi, jika sehanya kegombalan yang dibungkus dengan taburan meses agama? Oh, apa? Dakwah itu ga hanya pada ikhwan saja, kata dia? Ah, great...karena itulah suka bercanda terang2an di comment box...hahahihi bareng.
[3] Kembali ke FB Addiction. Bagaimana dengan Blog Addiction? Coba deh lihat, beberapa dai blogger pada rajin sekali menulis artikel2 dakwah, ada yang super ilmiah, ada yang cukup ilmiah, ada yang cuma nyampah. Mereka menghabiskan waktu panjang untuk menulis.
[4] Kira-kira nih, jika di PC atau laptopmu tersedia 20.000 kitab, dan di dalam kamarmu [di sekitar kamu duduk ada puluhan kitab], apa yang akan kamu lakukan jika tidak ada tugas atau jam kerja? Keluar rumah lalu ngobrol bareng orang ga jelas? Atau memanfaatkan kitab-kitab tersebut?
[5] Dan, orang yang kecanduan buku TIDAK akan disebut Book-Addicted atau Pecandu Buku. Lho, disebut apa? Kutu Buku! Sebenarnya ini justru penghinaan halus pada orang yang suka baca buku.
[6] Begitulah, jika mencari pandangan manusia, pasti ada negatif dari mereka. Berbuat baik di sini sering2, akan dicap 'begini'....berbuat baik di sana sering2, akan dicap 'begitu'. Lucunya, pihak yang suka 'ngecap' itu sebenarnya ga bisa apa-apa selain 'ngecap'.
Beberapa point dengan curhat terselubung:
[1] Ane sepertinya termasuk orang yang dianggap 'kecanduan' Facebook. And I might be so. Tapi, kalau karena sering menulis status, atau mengomentari status sendiri, sekaligus meladeni pesanan inbox, walaupun tidak pernah chat live, jarang baca status orang lain kecuali saat nyantai, apakah saya tetap seorang 'Facebook Addicted'??? Duh, negatif sekali ana ya...
[2] ketika membaca status2 orang, ada jenis ''Abu Gombal' yang sepertinya spesialis dalam menulis hal-hal yang ga jauh tentang 'akhwat-wanita'. Jika ia menulis tentang Fiqh Wanita, itu masih ada jempolnya lah. Tapi, jika sehanya kegombalan yang dibungkus dengan taburan meses agama? Oh, apa? Dakwah itu ga hanya pada ikhwan saja, kata dia? Ah, great...karena itulah suka bercanda terang2an di comment box...hahahihi bareng.
[3] Kembali ke FB Addiction. Bagaimana dengan Blog Addiction? Coba deh lihat, beberapa dai blogger pada rajin sekali menulis artikel2 dakwah, ada yang super ilmiah, ada yang cukup ilmiah, ada yang cuma nyampah. Mereka menghabiskan waktu panjang untuk menulis.
[4] Kira-kira nih, jika di PC atau laptopmu tersedia 20.000 kitab, dan di dalam kamarmu [di sekitar kamu duduk ada puluhan kitab], apa yang akan kamu lakukan jika tidak ada tugas atau jam kerja? Keluar rumah lalu ngobrol bareng orang ga jelas? Atau memanfaatkan kitab-kitab tersebut?
[5] Dan, orang yang kecanduan buku TIDAK akan disebut Book-Addicted atau Pecandu Buku. Lho, disebut apa? Kutu Buku! Sebenarnya ini justru penghinaan halus pada orang yang suka baca buku.
[6] Begitulah, jika mencari pandangan manusia, pasti ada negatif dari mereka. Berbuat baik di sini sering2, akan dicap 'begini'....berbuat baik di sana sering2, akan dicap 'begitu'. Lucunya, pihak yang suka 'ngecap' itu sebenarnya ga bisa apa-apa selain 'ngecap'.
No comments:
Post a Comment