oleh Hasan Al-Jaizy
Allah Ta'ala berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." [Q.S. Al-An'aam: 82]
Siapapun pernah berbuat zalim!
Diriwayatkan dalam Sahih Bukhari:
لما نزلت: { وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ } شق ذلك على أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم، قالوا: وأينا لم يظلم نفسه؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "ليس كما تظنون، إنما قال [لقمان] لابنه: { يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
'Ketika turun ayat {dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan KEZALIMAN}, para sahabat Rasulullah merasa berat, sehingga mereka berkata: "Dan siapalah di antara kita yang tak pernah menzalimi dirinya?" Maka Rasulullah mengatakan:
"Perkara tersebut tidak seperti yang kalian kira. Sesungguhnya Luqman [hamba Allah yang salih] berkata pada anaknya: {Wahai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah. Sesungguhnya SYIRIK adalah kezaliman yang besar!}" [H.R. Bukhari: 6937]
Faedah:
[1] Haramnya berbuat syirik, entah kecilnya atau besarnya ia, entah zahirnya atau batinnya ia.
[2] Syirik adalah kezaliman terbesar; karena berkaitan langsung pada Allah Ta'ala dalam peribadatan dan penyembahan.
[3] Keimanan sempurna mewariskan keamanan
[4] Tiada hidayah dari Allah yang lebih agung dari keimanan dan pembebasan dari balutan syirik.
[5] Merupakan kelayakan seorang Muslim untuk mengakui kesalahan dan merendahkan hati, sebagaimana para sahabat mengakui diri mereka pernah berbuat zalim.
[6] Setiap manusia pasti memiliki kesalahan dan kezaliman, entah untuk diri sendiri atau pada orang lain. Dan taubat adalah penghapusnya.
[7] Bertanyalah pada orang berilmu ketika merasa pemahamannya berkabut. Karena itu lebih selamat dari memahami sendiri saja.
[8] Rasulullah adalah orang yang paling tahu tentang maksud dari ayat2 Al-Qur'an; kemudian juga para Sahabat adalah generasi paling tahu tentang maksud dari ayat2 Al-Qur'an.
[9] Tidak semua yang diperkirakan manusia tentang ayat Allah benar adanya dan tepat sesuainya; namun rujuklah pada ahli al-ilm.
[10] Ingin aman, tentram dan tersinari petunjuk? Jauhilah syirik! Upayakan.
Wallahu a'lam.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/417939754914082
Allah Ta'ala berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." [Q.S. Al-An'aam: 82]
Siapapun pernah berbuat zalim!
Diriwayatkan dalam Sahih Bukhari:
لما نزلت: { وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ } شق ذلك على أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم، قالوا: وأينا لم يظلم نفسه؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "ليس كما تظنون، إنما قال [لقمان] لابنه: { يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
'Ketika turun ayat {dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan KEZALIMAN}, para sahabat Rasulullah merasa berat, sehingga mereka berkata: "Dan siapalah di antara kita yang tak pernah menzalimi dirinya?" Maka Rasulullah mengatakan:
"Perkara tersebut tidak seperti yang kalian kira. Sesungguhnya Luqman [hamba Allah yang salih] berkata pada anaknya: {Wahai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah. Sesungguhnya SYIRIK adalah kezaliman yang besar!}" [H.R. Bukhari: 6937]
Faedah:
[1] Haramnya berbuat syirik, entah kecilnya atau besarnya ia, entah zahirnya atau batinnya ia.
[2] Syirik adalah kezaliman terbesar; karena berkaitan langsung pada Allah Ta'ala dalam peribadatan dan penyembahan.
[3] Keimanan sempurna mewariskan keamanan
[4] Tiada hidayah dari Allah yang lebih agung dari keimanan dan pembebasan dari balutan syirik.
[5] Merupakan kelayakan seorang Muslim untuk mengakui kesalahan dan merendahkan hati, sebagaimana para sahabat mengakui diri mereka pernah berbuat zalim.
[6] Setiap manusia pasti memiliki kesalahan dan kezaliman, entah untuk diri sendiri atau pada orang lain. Dan taubat adalah penghapusnya.
[7] Bertanyalah pada orang berilmu ketika merasa pemahamannya berkabut. Karena itu lebih selamat dari memahami sendiri saja.
[8] Rasulullah adalah orang yang paling tahu tentang maksud dari ayat2 Al-Qur'an; kemudian juga para Sahabat adalah generasi paling tahu tentang maksud dari ayat2 Al-Qur'an.
[9] Tidak semua yang diperkirakan manusia tentang ayat Allah benar adanya dan tepat sesuainya; namun rujuklah pada ahli al-ilm.
[10] Ingin aman, tentram dan tersinari petunjuk? Jauhilah syirik! Upayakan.
Wallahu a'lam.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/417939754914082
No comments:
Post a Comment