oleh Hasan Al-Jaizy
SEBENAR BACAAN ["Haqqa Tilaawatih"]
Allah Ta'ala berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يَتْلُونَهُۥ حَقَّ تِلَاوَتِهِۦٓ أُو۟لَٰٓئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِۦ
"Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya." [Q.S. Al-Baqarah: 121]
Sekarang: Apa yang dimaksud bacaan yang sebenarnya?
Beberapa tafsiran:
[1] Diriwayatkan dalam sebuah hadits yang sanadnya perlu dipertimbangkan lagi, bahwa dalam menafsirkan 'Haqqa Tilaawatih', Nabi -shallallahu alaihi wa Sallam- [berselawatlah kalian!] bersabda:
يتبعونه حق اتباعه
"Yaitu mereka yang mengikutinya dengan sebenar-benar ikutan."
Namun maknanya benar; karena itulah sebagian ahli tafsir mengatakan hal yang sama. Maksud dari mengikuti adalah mengikuti perintah dan larangan dalam Al-Qur'an, juga mengamalkan apa yang tercakup di dalamnya.
[2] Dari Ibnu Umar -rahiyallahu anhu-:
Orang-orang yang membaca sebenar bacaan adalah:
هم الذين إذا مروا بآية رحمة سألوها من الله، وإذا مروا بآية عذاب استعاذوا منها
"...yang jika lewat pada mereka ayat rahmat, lantas mereka [segera] memintanya dari Allah. Dan jika lewat pada mereka ayat adzab, mereka meminta perlindungan darinya."
dan masih ada beberapa tafsiran lagi....
Yang intinya adalah:
'Sebenar bacaan bukanlah sebanyak-banyak bacaan, melainkan seberapa kualitas bacaannya, entah dari tajwid ataupun tadabbur. Karena Allah Ta'ala berfirman:
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًۭا
"Yang menciptakan kematian dan kehidupan, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih BAIK [kualitas] amalnya." [Q.S. Al-Mulk: 2]
Kualitas! Bukan kuantitas!
Maka, menjelang Ramadhan, mari memperbanyak tilawah Al-Qur'an [terlebih ketika Ramadhan] dan tidak hanya sekedar mengejar target khatam. Namun, tadabbur, memaknai, mendalami, mensaripatikan dan berenang dalam lautan keindahan kandungan Al-Qur'an, itu jauh lebih mulia dibanding sekedar membaca cepat tak termaknai.
Upayakan luangkan waktu membaca kitab tafsir Al-Qur'an, baik Arab-nya maupun terjemahnya, baik ayat panjang maupun pendek, baik ayat hukum maupun ayat kisah. Segala upaya yang terlakukan: insya Allah terganjarkan.
Tunggu apa lagi? Apakah menunggu Ramadhan berlalu, lalu kita baru menyadari kesempatan telah berlalu?
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/420050448036346
SEBENAR BACAAN ["Haqqa Tilaawatih"]
Allah Ta'ala berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يَتْلُونَهُۥ حَقَّ تِلَاوَتِهِۦٓ أُو۟لَٰٓئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِۦ
"Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya." [Q.S. Al-Baqarah: 121]
Sekarang: Apa yang dimaksud bacaan yang sebenarnya?
Beberapa tafsiran:
[1] Diriwayatkan dalam sebuah hadits yang sanadnya perlu dipertimbangkan lagi, bahwa dalam menafsirkan 'Haqqa Tilaawatih', Nabi -shallallahu alaihi wa Sallam- [berselawatlah kalian!] bersabda:
يتبعونه حق اتباعه
"Yaitu mereka yang mengikutinya dengan sebenar-benar ikutan."
Namun maknanya benar; karena itulah sebagian ahli tafsir mengatakan hal yang sama. Maksud dari mengikuti adalah mengikuti perintah dan larangan dalam Al-Qur'an, juga mengamalkan apa yang tercakup di dalamnya.
[2] Dari Ibnu Umar -rahiyallahu anhu-:
Orang-orang yang membaca sebenar bacaan adalah:
هم الذين إذا مروا بآية رحمة سألوها من الله، وإذا مروا بآية عذاب استعاذوا منها
"...yang jika lewat pada mereka ayat rahmat, lantas mereka [segera] memintanya dari Allah. Dan jika lewat pada mereka ayat adzab, mereka meminta perlindungan darinya."
dan masih ada beberapa tafsiran lagi....
Yang intinya adalah:
'Sebenar bacaan bukanlah sebanyak-banyak bacaan, melainkan seberapa kualitas bacaannya, entah dari tajwid ataupun tadabbur. Karena Allah Ta'ala berfirman:
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًۭا
"Yang menciptakan kematian dan kehidupan, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih BAIK [kualitas] amalnya." [Q.S. Al-Mulk: 2]
Kualitas! Bukan kuantitas!
Maka, menjelang Ramadhan, mari memperbanyak tilawah Al-Qur'an [terlebih ketika Ramadhan] dan tidak hanya sekedar mengejar target khatam. Namun, tadabbur, memaknai, mendalami, mensaripatikan dan berenang dalam lautan keindahan kandungan Al-Qur'an, itu jauh lebih mulia dibanding sekedar membaca cepat tak termaknai.
Upayakan luangkan waktu membaca kitab tafsir Al-Qur'an, baik Arab-nya maupun terjemahnya, baik ayat panjang maupun pendek, baik ayat hukum maupun ayat kisah. Segala upaya yang terlakukan: insya Allah terganjarkan.
Tunggu apa lagi? Apakah menunggu Ramadhan berlalu, lalu kita baru menyadari kesempatan telah berlalu?
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/420050448036346
No comments:
Post a Comment