Saturday, May 26, 2012

Dai Kewanitaan

oleh Hasan Al-Jaizy

Ikhwan [Dai] yang Menyerupai Wanita...who's that?

Kali ini kami akan mengajak Anda untuk berkenalan dengan karakteristik dai namun ada kemiripan sikap dengan wanita pada umumnya. Sebelumnya, kami hadirkan sebuah kaedah dari Al-Imam Ibnu Rajab dalam muqaddimah kitabnya Al-Qawaaid:

المنصف من اغتفر قليلَ خطأِ المرء في كثير صوابه

"'Orang yang adil [mushif] adalah orang yang memaafkan kesalahan seseorang yang sedikit pada kebenarannya yang banyak'"

Untuk mengenyahkan rasa riweuh, ini jelasnya:

'Orang yang bersikap adil adalah yang ketika ia melihat-mendengar-mengetahui seseorang berbuat salah yang relatif sedikit, lalu ia berusaha meninjau kebaikan dan kebenaran orang tersebut. Akhirnya ia memaafkan kesalahannya karena ia melihat kebaikan orang tersebut lebih banyak.'


Ikhwan [Dai] yang Menyerupai Wanita...who's that?

Kita lanjutkan dengan ta'liq dari Syaikh Al-Allaamah Muhammad ibn Shalih Al-Utsaimiin dalam kajian Liqa Al-Bab Al-Maftuuh juz 27, hal. 8 [terjemahan dari Ustadz Firanda -hafidzahullah-:

ولا أحد يأخذ الزلات ويغفل عن الحسنات إلا كان شبيهاً بالنساء

"Tidaklah seorang pun mengambil kesalahan dan lupa dengan kebaikan melainkan ia telah menyerupai para wanita."

LHO, KOK BISA???

Bisa, karena mirip. Begini:

فإن المرأة إذا أحسنت إليها الدهر كله ثم رأت منك سيئة قالت: لَمْ أرَ خيراً قط

"Sebab jika engkau berbuat baik kepada seorang wanita sepanjang zaman lalu ia melihat satu keburukan padamu niscaya ia akan berkata, 'Aku SAMA SEKALI tidak melihat kebaikan pada dirimu.'"

Nah, sekarang ada kan beberapa dari kita yang mudah sekali mengecap fulan = ahlul bid'ah.... syaikh fulan = surury.... atau bahkan mentahdzir dan men-jarh [menikam] mantan gurunya sendiri yang dulu ketika ia masih belekan diajari alif-ba-ta dan manhaj yang haq, namun ketika sudah menjadi pelajar besar nan berilmu, he bites the hand that feeds.


 Lantas, jantan itu bagaimana sih?

ولا أحد من الرجال يحب أن يكون بهذه المثابة -أي: بمثابة الأنثى- يأخذ الزلة الواحدة ويغفل عن الحسنات الكثيرة

"Tidak ada seorang lelaki pun yang ingin kedudukannya seperti ini, yaitu seperti wanita, yang mengambil satu kesalahan kemudian melupakan kebaikan yang banyak."

So, kalau Anda mau menghakimi orang negatif, lihat juga seberapa besar kebaikannya. Jangan hanya karena satu kesalahan [seperti: bekerja sama dengan sebuah perusahaan atau yayasan 'Hizby' [?] misalnya, jika itu memang benar salahnya], lalu semua kebaikan rontok di pandangan. 

Ikhwan kok feminim sih dalam urusan men-jarh!?


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/393279617380096

No comments:

Post a Comment