oleh Hasan Al-Jaizy
Bapak Profesor Doktor Said Aqil Siradj -semoga Allah memberi hidayah padanya dan kaum muslimin secara umum- telah menghabiskan banyak masa untuk mempelajari ilmu Syariah di negara Saudi Arabia. Berikut kronologi akademik dahsyatnya:
S1 beliau tempuh di Universitas King Abdul Aziz, Jurusan Ushuluddin dan Dakwah, tamat 1982
S2 beliau tempuh Universitas Ummu al-Qura, jurusan Perbandingan Agama, tamat 1987
S3 beliau tempuh Universitas Ummu al-Qura, jurusan Aqidah/Filsafat Islam, tamat 1994
[source: firanda.com]
Doakan terbaik meski pernah sakit hati...
Melihat kehebatan beliau di era 80-90 dalam ranah akademik, bergetar rasanya hati. Dan miris terhiris melihat beliau untuk tahun-tahun belakangan.
Ana meminta siapapun yang membaca ini, untuk mendoakan secara sirr atau alaaniah agar beliau senantiasa diberi hidayah oleh Allah dan berbalik menjadi pembela yang berhak dibela. Kita tahu, bahwa gelar pun kelak akan dipertanyakan di diminta pertanggungjawaban. Karena gelar adalah kenikmatan dan segala kenikmatan akan dipertanyakan.
Jika Allah hendak memberi, tiada satupun mampu mencegahnya
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/393261944048530
Bapak Profesor Doktor Said Aqil Siradj -semoga Allah memberi hidayah padanya dan kaum muslimin secara umum- telah menghabiskan banyak masa untuk mempelajari ilmu Syariah di negara Saudi Arabia. Berikut kronologi akademik dahsyatnya:
S1 beliau tempuh di Universitas King Abdul Aziz, Jurusan Ushuluddin dan Dakwah, tamat 1982
S2 beliau tempuh Universitas Ummu al-Qura, jurusan Perbandingan Agama, tamat 1987
S3 beliau tempuh Universitas Ummu al-Qura, jurusan Aqidah/Filsafat Islam, tamat 1994
[source: firanda.com]
Doakan terbaik meski pernah sakit hati...
Melihat kehebatan beliau di era 80-90 dalam ranah akademik, bergetar rasanya hati. Dan miris terhiris melihat beliau untuk tahun-tahun belakangan.
Ana meminta siapapun yang membaca ini, untuk mendoakan secara sirr atau alaaniah agar beliau senantiasa diberi hidayah oleh Allah dan berbalik menjadi pembela yang berhak dibela. Kita tahu, bahwa gelar pun kelak akan dipertanyakan di diminta pertanggungjawaban. Karena gelar adalah kenikmatan dan segala kenikmatan akan dipertanyakan.
Jika Allah hendak memberi, tiada satupun mampu mencegahnya
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/393261944048530
No comments:
Post a Comment