oleh Hasan Al-Jaizy
Thullab Al-FITAN II
Dari akun seorang ikhwan, bahwa Ust. Yazid Jawwas menasihati:
"Perbanyaklah menyampaikan 'ilmu dan persedikitlah bantahan, dan para 'ulama' dahulu hingga sekarangpun melakukan hal yang sama. Mereka (para 'ulama) menulis 'ilmu sampai berjilid-jilid dan tebal-tebal, dan mereka menulis kitab rudud (bantahan) umumnya tipis-tipis."
Akhir-akhir ini justru saya menyaksikan beberapa ikhwan [apakah itu termasuk saya sendiri!?] MEMPERJARANG menyampaikan ilmu atau faidah dan MEMPERSERING postingan2 tentang perpecahan yang terjadi di antara asaatidzah atau thullabnya. Dan sembari menyebut nama masing2 orang yang sedang diperbincangkan atau bahkan dighibahi, juga menjulurkan bukti, entah foto hasil screen printing yang berisikan komentar2, atau copas komentar.
Para ulama menulis ilmu berjilid2, sementara ikhwan ini menulis ghibah bercopas-copas. Kembalilah menjadi thullab al-ilm, saudara2ku. Sebelum antum benar2 menjadi Ahli Ghibah wal Jama'ah.
Jika itu termasuk bab nahi munkar, maka apakah sesering itu antum kupas?
Apakah hal seperti itu [mengupas aib-aib, kesalahan dan perpecahan] adalah HOBI? Atau bahkan menjadi wadziifah [pekerjaan/job/tugas] yang wajib?
Kembalilah menjadi thullab al-ilm, saudara2ku.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/394678440573547
Thullab Al-FITAN II
Dari akun seorang ikhwan, bahwa Ust. Yazid Jawwas menasihati:
"Perbanyaklah menyampaikan 'ilmu dan persedikitlah bantahan, dan para 'ulama' dahulu hingga sekarangpun melakukan hal yang sama. Mereka (para 'ulama) menulis 'ilmu sampai berjilid-jilid dan tebal-tebal, dan mereka menulis kitab rudud (bantahan) umumnya tipis-tipis."
Akhir-akhir ini justru saya menyaksikan beberapa ikhwan [apakah itu termasuk saya sendiri!?] MEMPERJARANG menyampaikan ilmu atau faidah dan MEMPERSERING postingan2 tentang perpecahan yang terjadi di antara asaatidzah atau thullabnya. Dan sembari menyebut nama masing2 orang yang sedang diperbincangkan atau bahkan dighibahi, juga menjulurkan bukti, entah foto hasil screen printing yang berisikan komentar2, atau copas komentar.
Para ulama menulis ilmu berjilid2, sementara ikhwan ini menulis ghibah bercopas-copas. Kembalilah menjadi thullab al-ilm, saudara2ku. Sebelum antum benar2 menjadi Ahli Ghibah wal Jama'ah.
Jika itu termasuk bab nahi munkar, maka apakah sesering itu antum kupas?
Apakah hal seperti itu [mengupas aib-aib, kesalahan dan perpecahan] adalah HOBI? Atau bahkan menjadi wadziifah [pekerjaan/job/tugas] yang wajib?
Kembalilah menjadi thullab al-ilm, saudara2ku.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/394678440573547
No comments:
Post a Comment