oleh Hasan Al-Jaizy
Tidak semua keadaan itu sama...
Bahkan -ingatlah- pernah suatu ketika Anda menangis hingga seakan kedua pipi adalah gambaran anak-anak sungai yang deras di kala manusia terlelap. Kala itu adalah momen yang tak tergantikan dengan tiara atau mahkota raja jikalau harta dan fisik itu nikmat. Kala itu adalah taburan rasa yang lama terpendam hingga indahnya lebih indah dari pelangi-pelangi bersemi di ufuk selepas badai dan hujan.
Lalu keesokan harinya mencoba kau ulangi yang terjadi di sepertiga malam itu. Namun, kemana...kemana....? Kau pun bertanya-tanya tak henti....kemana perginya tangisanku dan isaknya lantunan itu? Kenapa tak lagi kembali dan hadir mengisi ujung malamku menjelang fajar!?
Bahwa kemudian kau pun ertikan...
tidak semua keadaan itu sama, terkadang serupa, terkadang berbeda, terkadang justru berlawanan!
Bahwa kemudian kau pun sadari...
pernah kau rindukan masa-masa ketika cinta dan harap bersemi dalam bait-bait yang tak terucap namun terukir di hati. Namun ketika kau mencoba memanggil ruh tangis yang menghilang ditelan fajar, ternyata ia benar-benar hilang tak pernah kembali.
Kau pun bertanya-tanya:
Ya Rabb...kemana pergi haru biru itu??? Kemana pergi pesona rasa itu??? Kapankah ia akan kembali merasuk sukmaku???
Sungguh...Dialah Yang Maha Pembalik Hati...ada mungkinnya seseorang beriman sejernih angkasa musim panas di pagi hari...lalu di ujung senja ia kufur segulita langit di tengah malam tak bermusim...
Maka, ingatlah doa ini:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." [Q.S. Ali-imraan: 8]
Yaa Muqallibal Quluub...Tsabbit Quluubana ala Diinik
Yaa Muqallibal Quluub...Tsabbit Quluubana ala Thaa'atik
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/394641730577218
Tidak semua keadaan itu sama...
Bahkan -ingatlah- pernah suatu ketika Anda menangis hingga seakan kedua pipi adalah gambaran anak-anak sungai yang deras di kala manusia terlelap. Kala itu adalah momen yang tak tergantikan dengan tiara atau mahkota raja jikalau harta dan fisik itu nikmat. Kala itu adalah taburan rasa yang lama terpendam hingga indahnya lebih indah dari pelangi-pelangi bersemi di ufuk selepas badai dan hujan.
Lalu keesokan harinya mencoba kau ulangi yang terjadi di sepertiga malam itu. Namun, kemana...kemana....? Kau pun bertanya-tanya tak henti....kemana perginya tangisanku dan isaknya lantunan itu? Kenapa tak lagi kembali dan hadir mengisi ujung malamku menjelang fajar!?
Bahwa kemudian kau pun ertikan...
tidak semua keadaan itu sama, terkadang serupa, terkadang berbeda, terkadang justru berlawanan!
Bahwa kemudian kau pun sadari...
pernah kau rindukan masa-masa ketika cinta dan harap bersemi dalam bait-bait yang tak terucap namun terukir di hati. Namun ketika kau mencoba memanggil ruh tangis yang menghilang ditelan fajar, ternyata ia benar-benar hilang tak pernah kembali.
Kau pun bertanya-tanya:
Ya Rabb...kemana pergi haru biru itu??? Kemana pergi pesona rasa itu??? Kapankah ia akan kembali merasuk sukmaku???
Sungguh...Dialah Yang Maha Pembalik Hati...ada mungkinnya seseorang beriman sejernih angkasa musim panas di pagi hari...lalu di ujung senja ia kufur segulita langit di tengah malam tak bermusim...
Maka, ingatlah doa ini:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." [Q.S. Ali-imraan: 8]
Yaa Muqallibal Quluub...Tsabbit Quluubana ala Diinik
Yaa Muqallibal Quluub...Tsabbit Quluubana ala Thaa'atik
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/394641730577218
No comments:
Post a Comment