Monday, January 16, 2012

LEARN FROM LIFE : "Perbedaan"

oleh Hasan Al-Jaizy

Hari AHAD [1] kita katakan: "Setiap perkataan manusia bisa tertolak kecuali perkataan Nabi Muhammad"

Hari ITSNAIN [2] saat ada orang menyelisihi PENDAPAT Syaikh yang kita pegang [Syaikh Al-Albany atau Ust. Fulan] dan didatangkan pendapat Syaikh lain, kita memblokir dan tidak terima. Kontradiksi 1-2.

Hari TSULATSA [3] kita katakan: "Jika perbedaan/perselisihan adalah rahmat, mak

a persatuan adalah laknat, donk?" [adopted from Ibn Hazm]

Hari ARBI'A [4] ketika tercatat bahwa para ulama berselisih pendapat tentang boleh tidaknya shalat taraweh +11, mulai kita mikir dalam hati, 'Berarti umat ini terlaknat donk karena perselisihan ini!? Waduh!'

Hari KHAMIIS [5] mulai kebingungan mencari jawaban bagaimana menyikapi perselisihan dan perbedaan.

Hari JUM'AT [Berkumpul] ketika menghadiri SHALAT JUM'AT, barulah tertemu jawabannya: 'Tetaplah Bersatu Berbaris di shaf-shaf rapi bersama saudara se-muslim meskipun tiapnya memiliki perbedaan'








Bersyukurlah:

Bukankah dengan adanya perbedaan itu, kita bisa tahu dan membedakan mana yang terbaik di antara yang baik dan mana yang terburuk di antara yang buruk?

Jikalau semua sama tiada beda, apalah artinya pergulatan antara haq dan bathil?

Ketika tercipta suatu perbedaan, dari segi ras, lisan, pemikiran, sikap, bentuk dan lainnya, adalah suatu rahmat untuk memperkaya wacana dan pengetahuan.

Jikalau segala hal dipukul rata, maka kenyataan di lapangan akan memukulmu. 

Adalah perbedaan itu, ketika ia buruk berusahalah meluruskan, dan selagi ia masih baik berusahalah berlapang dada menerima. Tentunya kita tidak melarang orang berfanatik sementara kita sendiri ahlu fanatik, bukan?





No comments:

Post a Comment