Saturday, January 21, 2012

Shalat Itu Tidak Wajib, Katanya

oleh Hasan Al-Jaizy

Seseorang berpendapat berdasarkan akal:

"Shalat itu tidak wajib! Karena tujuan shalat itu adalah untuk 'mengingat-Allah'. Jadi cukup berdzikir atau ingat pada Allah sudah mewakili"


Tanggapan akal:

1. Perkataan Anda di atas hakikatnya menunjukkan Anda tidak ingat pada Allah kecuali sebatas nama saja. Jika Anda ingat akan Allah, rahmat-Nya, ADZAB-nya, tentu Anda takkan mudah berkata menyelisihi hukum Allah.

2. Tidak mungkin orang yang ingat tidak tahu apa yang diingat. Orang yang ingat pasti mengetahui yang diingat. Sedangkan Anda berpendapat didasari kejahilan [ketidaktahuan] akan hukum Allah. Kini, kami yakin bahwa sesungguhnya Anda tidak tahu hukum Allah. Anda hanya tahu lafadz Allah saja.


Tanggapan di atas akal [nash]:

1. "Sesungguhnya shalat mencegah dari yang keji dan munkar" [Al-Qur'an]
Sekarang, jika tidak shalat: keji dan munkar. Adakah orang yang 'ingat pada Allah' itu keji dan munkar!?
Jika orang yang shalat dan ingat pada Allah [kadang2] saja masih banyak yang berbuat keji dan munkar, apalagi yang tidak shalat?

2. 
"Dan ber-isti'anah-lah [mintalah bantuan/pertolongan] dengan kesabaran dan shalat" [Al-Qur'an] 

"Dirikanlah shalat" [Al-Qur'an]

"Sesungguhnya shalat adalah kewajiban [maktub] atas MUKMINIIM di waktu yang telah ditentukan [mauquut]." [Al-Qur'an]

Sekarang, Anda diperintahkan shalat langsung, apakah orang yang 'ingat-Allah' itu orang yang melanggar perintah Allah?

Ya, ada...itulah Anda, yang ingat Allah sebatas ingatan tanpa perbuatan. Dan MUKMINIIM adalah orang2 beriman. Orang2 beriman tak sebatas 'mengingat', tapi mengamalkan apa yang diperintahkan.

Intisari: "Anda tak perlu mendeklarasikan keimanan Anda, karena kami sudah tahu perkataan dan perbuatan Anda tak selaras adanya."


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/314016705306388

No comments:

Post a Comment