oleh Hasan Al-Jaizy
Untuk bapak-bapak dan calon bapak-bapak:
الأب الذي أساء تربية أولاده ، وكان قدوة سيئة لهم ، واقتدوا به في سلوكياته في المنحرفة ، يتحمل وزر أولاده ، لأنه هو السبب في انحرافهم ، وعلى الأولاد أيضاً وزر أفعالهم كاملاً ، لا ينتقص منها شيء
"Bapak-bapak yang buruk dalam mendidik anaknya, adalah qudwah [panutan] buruk bagi mereka. Maka anak akan mengikuti akhlak buruknya, sehingga ia terbebani dosa anak-anaknya; karena dia [si bapak] adalah SEBAB penyimpangan akhlak anaknya. Dan anak pun juga terbebani dosa perbuatannya sendiri [setelah baligh] secara sempurna, TIDAK TERKURANGI SEDIKITPUN"
--Situs islamqa.com di bawah naungan Syaikh Muhammad Al-Munajjid
Ingat hadits ini:
كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ... وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
"Setiap kalian adalah penggembala, dan setiap kalian BERTANGGUNG JAWAB atas gembalanya [didikannya]" Lalu tersebutkan: "Dan seorang lelaki menggembala keluarga rumahnya. Dia BERTANGGUNG JAWAB atas gembalanya [didikannya]." [H.R. Bukhari Muslim]
Terjemahan 'gembala' di atas tidak berkonotasi negatif
Syaikh Muhammad ibn Shalih Al-Utsaimiin berkata:
الرجل راع في أهل بيته ، في زوجته ، في ابنه ، في بنته ، في أخته ، في عمته ، في خالته ، كل من في بيته ، هو راع في أهل بيته ، ومسؤول عن رعيته
"Lelaki menggembala/mendidik keluarga rumahnya: istrinya, anak laki2nya, anak perempuannya, saudarinya, bibinya, SEMUA yang ada di rumahnya adalah [amanat] untuknya mendidik mereka, dan ia bertanggung jawab atasnya."
-- Syarh Riyaadhus Saalihiin
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/319253001449425
Untuk bapak-bapak dan calon bapak-bapak:
الأب الذي أساء تربية أولاده ، وكان قدوة سيئة لهم ، واقتدوا به في سلوكياته في المنحرفة ، يتحمل وزر أولاده ، لأنه هو السبب في انحرافهم ، وعلى الأولاد أيضاً وزر أفعالهم كاملاً ، لا ينتقص منها شيء
"Bapak-bapak yang buruk dalam mendidik anaknya, adalah qudwah [panutan] buruk bagi mereka. Maka anak akan mengikuti akhlak buruknya, sehingga ia terbebani dosa anak-anaknya; karena dia [si bapak] adalah SEBAB penyimpangan akhlak anaknya. Dan anak pun juga terbebani dosa perbuatannya sendiri [setelah baligh] secara sempurna, TIDAK TERKURANGI SEDIKITPUN"
--Situs islamqa.com di bawah naungan Syaikh Muhammad Al-Munajjid
Ingat hadits ini:
كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ... وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
"Setiap kalian adalah penggembala, dan setiap kalian BERTANGGUNG JAWAB atas gembalanya [didikannya]" Lalu tersebutkan: "Dan seorang lelaki menggembala keluarga rumahnya. Dia BERTANGGUNG JAWAB atas gembalanya [didikannya]." [H.R. Bukhari Muslim]
Terjemahan 'gembala' di atas tidak berkonotasi negatif
Syaikh Muhammad ibn Shalih Al-Utsaimiin berkata:
الرجل راع في أهل بيته ، في زوجته ، في ابنه ، في بنته ، في أخته ، في عمته ، في خالته ، كل من في بيته ، هو راع في أهل بيته ، ومسؤول عن رعيته
"Lelaki menggembala/mendidik keluarga rumahnya: istrinya, anak laki2nya, anak perempuannya, saudarinya, bibinya, SEMUA yang ada di rumahnya adalah [amanat] untuknya mendidik mereka, dan ia bertanggung jawab atasnya."
-- Syarh Riyaadhus Saalihiin
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/319253001449425
No comments:
Post a Comment