oleh Hasan Al-Jaizy
Kembali Mengajak Berfikir dan Menimbang
PENULISAN KATA AMIN: AMIIN/AAMIN/AAMIIN/AMIN? Which one is correct?
Penjelasan:
Sebagian 'ustadz' membuat pembahasan 'baru' perihal koreksi penulisan kata Amin. Dampaknya: Kebingungan terjadi di kalangan umum. Mana yang benar? Berarti selama ini kita semua salah donk menulis AMIN, karena kata mereka:
1. ”AMIN” artinya AMAN, TENTRAM
2. "AAMIN” artinya ME
Kembali Mengajak Berfikir dan Menimbang
PENULISAN KATA AMIN: AMIIN/AAMIN/AAMIIN/AMIN? Which one is correct?
Penjelasan:
Sebagian 'ustadz' membuat pembahasan 'baru' perihal koreksi penulisan kata Amin. Dampaknya: Kebingungan terjadi di kalangan umum. Mana yang benar? Berarti selama ini kita semua salah donk menulis AMIN, karena kata mereka:
1. ”AMIN” artinya AMAN, TENTRAM
2. "AAMIN” artinya ME
MINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN
3. ”AMIIN” artinya JUJUR TERPERCAYA
4. “AAMIIN” artinya YA TUHAN, KABULKANLAH DOA KAMI
4 hal di atas adalah haq/benar. Namun ini menyebabkan kebingungan bagi orang. Sehingga sebagian dai justru menyalahkan orang lain ketika menulis AMIN.
Mari kita teropong dan timbang!
3. ”AMIIN” artinya JUJUR TERPERCAYA
4. “AAMIIN” artinya YA TUHAN, KABULKANLAH DOA KAMI
4 hal di atas adalah haq/benar. Namun ini menyebabkan kebingungan bagi orang. Sehingga sebagian dai justru menyalahkan orang lain ketika menulis AMIN.
Mari kita teropong dan timbang!
TINJAUAN PERTAMA: [Tinjauan Ushul Fiqh]
Dalam Ushul Fiqh, dikenal yang namanya Urf [katakanlah 'adat'], yaitu apa yang sudah terbiasa bergulir pada manusia di kalangan masing2. Juga dikenal HAQIQAH URFIYYAH, yaitu jika lafadz telah tersohor di suatu kalangan dengan makna/maksud tertentu, maka itu menjadi sandaran yang SAH.
Kata 'AMIN', tanpa double A dan I, sudah menjadi URF masyarakat Indonesia atau Melayu, sebagaimana kata 'AMEN', MENJADI URF masyarakat Barat dengan bahasa English-nya.
Maka, ketika orang2 kita [Melayu] katakan 'RAHIMAHULLAH', jangan disalahkan begitu saja, dengan alasan: Yang benar adalah ROHIMAHULLOOH. Keduanya benar.
Karena RAHIMAHULLAH mengikuti URF Melayu dan adatnya. Selama tidak ada perendahan makna, pelecehan dan pengurangan yang disengaja, maka ini SAH-SAH SAJA, dan TIDAK BISA DISALAHKAN.
Dalam Ushul Fiqh, dikenal yang namanya Urf [katakanlah 'adat'], yaitu apa yang sudah terbiasa bergulir pada manusia di kalangan masing2. Juga dikenal HAQIQAH URFIYYAH, yaitu jika lafadz telah tersohor di suatu kalangan dengan makna/maksud tertentu, maka itu menjadi sandaran yang SAH.
Kata 'AMIN', tanpa double A dan I, sudah menjadi URF masyarakat Indonesia atau Melayu, sebagaimana kata 'AMEN', MENJADI URF masyarakat Barat dengan bahasa English-nya.
Maka, ketika orang2 kita [Melayu] katakan 'RAHIMAHULLAH', jangan disalahkan begitu saja, dengan alasan: Yang benar adalah ROHIMAHULLOOH. Keduanya benar.
Karena RAHIMAHULLAH mengikuti URF Melayu dan adatnya. Selama tidak ada perendahan makna, pelecehan dan pengurangan yang disengaja, maka ini SAH-SAH SAJA, dan TIDAK BISA DISALAHKAN.
TINJAUAN KEDUA: [Tinjauan Penulisan]
Yaitu kesesuaian antara huruf Asli Arab dan mad/panjangnya dengan tulisan Latin/Melayu.
Pembahasan di atas [kritisasi penulisan AMIN] menyimpulkan:
[Penulisan AMIN SALAH, yang benar: AAMIIN---> Karena MAKNANYA BERBEDA]
Yaitu kesesuaian antara huruf Asli Arab dan mad/panjangnya dengan tulisan Latin/Melayu.
Pembahasan di atas [kritisasi penulisan AMIN] menyimpulkan:
[Penulisan AMIN SALAH, yang benar: AAMIIN---> Karena MAKNANYA BERBEDA]
TANGGAPAN/Bantahan:
Kalau begitu, Apa yang Anda katakan tentang ini:
=======================
1.
ISLAM: tidak ada artinya
ISLAAM: ada artinya, yaitu Istislaam: berserah diri
Besok-besok, kira2 mau nulis nama agama ini: ISLAM atau ISLAAM, hayo?
Karena penulisan ISLAM---> SALAH
Yang BENAR---> ISLAAM
========================
2.
ALLAH: tidak ada artinya
ALLAAH: itu adalah Rabb yang dimaksud [karena ada mad/panjang antara lam dan ha']
Besok2, kira2 mau nulis nama Rabb: ALLAH atau ALLAAH, hayo?
Karena penulisan ALLAH--> SALAH
Yang BENAR--> ALLAAH
Kalau begitu, Apa yang Anda katakan tentang ini:
=======================
1.
ISLAM: tidak ada artinya
ISLAAM: ada artinya, yaitu Istislaam: berserah diri
Besok-besok, kira2 mau nulis nama agama ini: ISLAM atau ISLAAM, hayo?
Karena penulisan ISLAM---> SALAH
Yang BENAR---> ISLAAM
========================
2.
ALLAH: tidak ada artinya
ALLAAH: itu adalah Rabb yang dimaksud [karena ada mad/panjang antara lam dan ha']
Besok2, kira2 mau nulis nama Rabb: ALLAH atau ALLAAH, hayo?
Karena penulisan ALLAH--> SALAH
Yang BENAR--> ALLAAH
Jadi, jika kita mengikuti perkataan 'AMIN itu salah...yang benar AAMIIN', maka:
Semua orang Islam Indonesia SALAH dalam menulis tentang Tuhannya, karena rata2 nulis ALLAH....padahal yang benar: ALLAAH.
Semua orang Islam Indonesia SALAH dalam menulis tentang Tuhannya, karena rata2 nulis ALLAH....padahal yang benar: ALLAAH.
No comments:
Post a Comment