Wednesday, March 21, 2012

Abdi Negara dan Pejawat

oleh Hasan Al-Jaizy

 istilah 'abdi-negara' itu memiliki makna yang jarang diketahui insan Indonesia.

ABDI berasal dari bahasa Arab, bermaterikan huruf ain, ba dan dal [عبد] yang bisa bermakna:

1. Hamba [yang menyembah] : Worshipper
2. Hamba [yang membantu]: Servant

Ditambah NEGARA yang dimaksud adalah TANAH AIR, memberikan makna gabungan menjadi:

1. Hamba/Budak yang menyembah Tanah Air. Yaitu para nasionalis murni [pure nationalists]. 
2. Hamba/Budak yang membantu Tanah Air. Ini tidak disebut sebagai nasionalis murni. 

Sekarang, siapa yang sebenarnya mencalonkan diri sebagai Budak Negara? Jika sekedar negara/tanah air tujuannya, ke mana perginya 'agama'?

Itulah sistem kita. Negara, dengan budak [penyembah atau pembantunya] tanpa agama, dengan memuja patung bernama Sekularisme. Akhirnya? Kacau. Adakah yang ikhlas membantu manusia tanah air tanpa memperdulikan naik-turun kursi dan jabatan? Entah. Tapi, yang tampak di muka bumi pertiwi, yang ada semua memperdulikan tahta dan memperebutkannya.

Memperebutkan demi apa? Demi negara? Atau demi...........?


Kemudian. Apa arti PEJAWAT?

PEJAWAT dari kata JAWAT, yang asalnya adalah JABAT.

JAWAT---> PEJAWAT = JABAT---> PEJABAT
[Ditambahkan huruf N sebelum huruf J juga boleh]

Dinamakan MENJABAT karena sebelum ia memegang tahta/posisi, ia BERJABAT TANGAN yang artinya DEAL dan menyetujui peraturan dan bersedia MENANGGUNG BEBAN.

Realitasnya, apakah mereka yang telah MENJABAT benar-benar ikhlas menjabat tangan sebelum naik ke singgasana?

Yang tampak, rata2 mencari JABATAN tangan atau malah memperebutkannya.

Memperebutkan demi apa? Demi negara? Atau demi....?

If we think more, we know it more.
If it's ignored, devil's never bored.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/351862331521825

No comments:

Post a Comment