oleh Hasan Al-Jaizy
Baiklah, Anda berdoa setiap hari dengan lafadz tertentu. Pertanyaan: 'Apakah doa2 tersebut sesuai keinginan Anda atau Anda maknai di hati sedalam-dalam harapan ia terpunyai? Atau sekedar formalitas?'
Seseorang yang berdoa tanpa penghayatan [penghidupan makna di hati] insya Allah terkabul; karena Dia Maha Mengabulkan doa. Namun seringkali ketika doa-doa tersebut dikabulkan, ia 'nggak-ngeh'.
Namun lain terasa jika seseorang berdoa disertai penghayatan, harapan dan percaya yang tinggi pada Allah. Ketika doa-doa tersebut terjawab, ia benar-benar merasa...dan di sinilah rasa syukur dan ketinggian iman meninggi dan terus meninggi.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/344371292270929
Baiklah, Anda berdoa setiap hari dengan lafadz tertentu. Pertanyaan: 'Apakah doa2 tersebut sesuai keinginan Anda atau Anda maknai di hati sedalam-dalam harapan ia terpunyai? Atau sekedar formalitas?'
Seseorang yang berdoa tanpa penghayatan [penghidupan makna di hati] insya Allah terkabul; karena Dia Maha Mengabulkan doa. Namun seringkali ketika doa-doa tersebut dikabulkan, ia 'nggak-ngeh'.
Namun lain terasa jika seseorang berdoa disertai penghayatan, harapan dan percaya yang tinggi pada Allah. Ketika doa-doa tersebut terjawab, ia benar-benar merasa...dan di sinilah rasa syukur dan ketinggian iman meninggi dan terus meninggi.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/344371292270929
No comments:
Post a Comment