oleh Hasan AL-Jaizy
Betapa adanya orang yang telah wafat, namun seakan ia tetap hidup di hati orang lain karena jasa, kebaikan dan kesalihan [sebagai qudwah]?
Bukankah para Nabi telah wafat, namun kisah-kisah mereka 'Shallallahu alaihim' tetap hidup, tetap segar di hati beberapa orang karena jasa, kebaikan dan kesalihan?
Bukankah para sahabat, ulama dan salihiin telah wafat, namun ucapan dan kitab mereka tetap bergemuruh di derasnya tinta pena atau di podium-podium?
Manusia yang bermanfaat adalah yang memberi manfaat selagi hayat dan manfaatnya tetap tersisa setelah wafat.
Dan manfaat duniawi fana sebagaimana fananya dunia...namun jika ditujukan pada akhirat, kan berguna dunia akhirat.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/343192125722179
Betapa adanya orang yang telah wafat, namun seakan ia tetap hidup di hati orang lain karena jasa, kebaikan dan kesalihan [sebagai qudwah]?
Bukankah para Nabi telah wafat, namun kisah-kisah mereka 'Shallallahu alaihim' tetap hidup, tetap segar di hati beberapa orang karena jasa, kebaikan dan kesalihan?
Bukankah para sahabat, ulama dan salihiin telah wafat, namun ucapan dan kitab mereka tetap bergemuruh di derasnya tinta pena atau di podium-podium?
Manusia yang bermanfaat adalah yang memberi manfaat selagi hayat dan manfaatnya tetap tersisa setelah wafat.
Dan manfaat duniawi fana sebagaimana fananya dunia...namun jika ditujukan pada akhirat, kan berguna dunia akhirat.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/343192125722179
No comments:
Post a Comment