Saturday, March 3, 2012

Kitab Ibnul Qayyim dan Ibnu Taimiyyah

oleh Hasan Al-Jaizy

Membaca kitab Ibnu Qayyim, memerlukan perhatian dan konsentrasi khusus [bagi ana pribadi], karena tiap kata di tiap kalimat seakan diatur dan ditata dengan pematangan fikiran. Sehingga ketika ada satu kalimat selesai dibaca, rasanya ada makna yang masih belum tergali. Imbasnya, kubaca ulang kembali kalimat tersebut.

Kitab tersebut jika berbahasa Arab. Sedangkan kitab yang sudah diterjemahkan, maknanya seringkali 'mentok' dan 'penggalian' tak terwujud sehingga tambang ilmu di kitab beliau tak terendus.


Pernah pula ane berbincang dengan seorang mahasiswa. Ia merasa 'kebingungan' membaca kitab Ibnu Qayyim, padahal itu terjemahan. Maka ane katakan, 'Kitab beliau, terutama yang berkenaan dengan Akhlaq/Tazkiyyatun Nafs, tak bisa dibaca seadanya. Artinya, butuh konsentrasi dan penggalian yang dalam terhadap makna-makna terkandung.

Adapun Syaikhul Islam IBN Taimiyyah rahimahullah, beliau adalah laut yang tiap gram airnya mengandung kadar asin yang pekat sehingga mampu membangunkan lidah manusia yang mencoba mencicipinya. Belum lagi kedalamannya yang penuh harta dan pesona.

Jika kita membaca karangan2 beliau [Arabic], seperti Majmu' Fatawa misalnya, maka kita rasakan asinnya kalimat membuat kita tertagih untuk terus dan terus membaca. 

Tapi tidak semua kitab beliau 'enak' dibaca [easy to read]. Ada pula beberapa kitab yang ga bisa dipahami maknanya atau perlu ilmu khusus untuk menggali, seperti kitab beliau yang membantah Ahli Mantiq. Membantah Mantiq dengan bahasa Mantiq. Pusing.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/341039299270795

No comments:

Post a Comment