oleh Hasan Al-Jaizy
Perbedaan itu sungguh terasa:
Waktu masih belajar English otodidak dahulu kala, kamus adalah teman keseharian, pun kertas-kertas dan teks. Tiap hari jemari menjamah, mengebet, tak bosan pula menulis makna-makna. Terkadang karena keasyikan jadi tak terasa malam kian tunjukkan kesepian.
Sekarang kita lihat langsung rata-rata pelajar bahasa, mencari jalan pintas dan simple. Buku kamus bukanlah bahan pagutan tangan sehari-hari, namun jemari selalu mencium tuts keyboard tiap hari. Dalam 5 menit, ratusan kata tertemu terjemahnya. Dalam 30 detik, satu teks tertemu terjemahnya. Mudah...sungguh mudah.
Perbedaan itu sungguh terasa:
Ketika kami suguhkan sebuah kamus besar, mereka tampak keberatan. Setelah 1 menit membuka kamus, raut muka mereka tampak seperti pegunungan dilanda badai. Sungguh sedih ku melihat dalam waktu 5 menit mereka hanya menemukan arti dari 1 kata!!!
Sementara kakek mereka yang bernama Google, menjadi sandaran sehari-hari. Dan ketika online di dunia maya, mereka menjadi raksasa-raksasa ilmu tak tertandingi. Duhai anak-anakku....ternyata selama ini ilmu kalian tertitip di Laptop dan PC.
Hanya pesan ana untuk teman2, bagi yang ingin belajar bahasa asing manapun:
JANGAN sandarkan perkara kosakata pada software atau internet. Bukan 'cepat' yang seharusnya kau cari, tapi 'kesadaran' bahwa menimba ilmu itu dengan upaya, daya dan usaha. Sedangkan jika software atau internet menjadi sumber daya utama, maka sebenarnya kau tak sedang berusaha.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/343678215673570
Perbedaan itu sungguh terasa:
Waktu masih belajar English otodidak dahulu kala, kamus adalah teman keseharian, pun kertas-kertas dan teks. Tiap hari jemari menjamah, mengebet, tak bosan pula menulis makna-makna. Terkadang karena keasyikan jadi tak terasa malam kian tunjukkan kesepian.
Sekarang kita lihat langsung rata-rata pelajar bahasa, mencari jalan pintas dan simple. Buku kamus bukanlah bahan pagutan tangan sehari-hari, namun jemari selalu mencium tuts keyboard tiap hari. Dalam 5 menit, ratusan kata tertemu terjemahnya. Dalam 30 detik, satu teks tertemu terjemahnya. Mudah...sungguh mudah.
Perbedaan itu sungguh terasa:
Ketika kami suguhkan sebuah kamus besar, mereka tampak keberatan. Setelah 1 menit membuka kamus, raut muka mereka tampak seperti pegunungan dilanda badai. Sungguh sedih ku melihat dalam waktu 5 menit mereka hanya menemukan arti dari 1 kata!!!
Sementara kakek mereka yang bernama Google, menjadi sandaran sehari-hari. Dan ketika online di dunia maya, mereka menjadi raksasa-raksasa ilmu tak tertandingi. Duhai anak-anakku....ternyata selama ini ilmu kalian tertitip di Laptop dan PC.
Hanya pesan ana untuk teman2, bagi yang ingin belajar bahasa asing manapun:
JANGAN sandarkan perkara kosakata pada software atau internet. Bukan 'cepat' yang seharusnya kau cari, tapi 'kesadaran' bahwa menimba ilmu itu dengan upaya, daya dan usaha. Sedangkan jika software atau internet menjadi sumber daya utama, maka sebenarnya kau tak sedang berusaha.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/343678215673570
No comments:
Post a Comment