Sunday, March 11, 2012

Wah, Dia Di Lapangan Lho!

oleh Hasan Al-Jaizy

Sebelum menyebar kebaikan tanpa diminta sebelumnya, layak pula fikirkan dahulu, apakah kita sudah mengamalkan atau mengusahakannya teramal dan apakah itu benar2 kebaikan? Karena orang yang tak punya tak diharapkan memberi.

Sebelum pada demo di jalanan atas nama 'maslahat', layak pula fikirkan dan mengaca dahulu, apakah itu sekedar demo [menzahirkan rasa] demi 'maslahat' dan adakah efeknya plus ap

akah selamat dari syubhat? Atau itu sekedar demo muka [menzahirkan muka], demo kelompok, agar diliput, difoto atau 'dianggap'?

Dengan keberadaan fitur kamera foto di HP, lihat saja senyuman2 terhias di bibir sambil jemari membentuk V di depan kamera, dan jadilah foto. Lalu di-upload, dan terketahui di tengah manusia bahwa dia adalah seorang yang 'aktif' di lapangan.





Baiklah, semoga Allah memberi ganjaran atas upaya memahami manusia bahwa kawan2 pendemo sekalian ingin JIL dibubarkan.

JIL takkan bubar. Ya, JIL takkan bubar. Yang kumaksud, apapun yang semacam JIL takkan bubar.

========================Pesimis? Apatis? 

Tidak. Kita tidak pesimis atau apatis. Tapi kita berusaha mengaca.

Kumpulan anak-anak muda yang memenuhi jalan demi mencela JIL, apa akidah mereka? Tanyakan pada mereka apa itu Tauhid? Tanyakan pada mereka apa maksud dari La Ilaha Illallah? Tanyakan pada mereka di mana Allah?

Jawaban akan berbeda-beda. Bahkan perbedaan jawaban2 tersebut bisa saling bertentangan. Lalu, apakah generasi berbeda pemahaman aqidah seperti ini yang bisa menanggulangi kelompok semacam JIL?

Tidak.





Once again, ini bukan berarti pesimis dan apatis ataupun sinis pada kelompok tertentu [mu'ayyan].

Tapi, bangun dan selamatkanlah pemikiranmu sebelum membangun menyelamatkan pemikiran orang atau meruntuhkan pemikiran orang lain.

Jika pengetahuan aqidah sendiri saja compang camping, bagaimana mungkin bisa dikatakan layak mencompang-campingkan aqidah orang lain?





No comments:

Post a Comment