oleh Hasan Al-Jaizy
Saya mengerti dan berusaha memahami perasaan kawan-kawan mahasiswa yang berdemo dan berunjuk rasa atas nama Anti-Kenaikan BBM. Tapi, apakah kawan-kawan mengerti dan berusaha memahami perasaan saya yang sebenarnya sedih dan benci melihat kawan-kawan berkerumun seperti itu di tengah jalan!?
Saya juga bagian dari rakyat, kawan-kawan. Kalau mau dibilang kecil, saya juga rakyat kecil, bahkan mungkin l
Saya mengerti dan berusaha memahami perasaan kawan-kawan mahasiswa yang berdemo dan berunjuk rasa atas nama Anti-Kenaikan BBM. Tapi, apakah kawan-kawan mengerti dan berusaha memahami perasaan saya yang sebenarnya sedih dan benci melihat kawan-kawan berkerumun seperti itu di tengah jalan!?
Saya juga bagian dari rakyat, kawan-kawan. Kalau mau dibilang kecil, saya juga rakyat kecil, bahkan mungkin l
ebih kecil dari kalian. Disuruh bayar biaya kuliah pun, saya sangat tidak mampu. Tiap hari bergelut di dunia angkutan umum dan saksikan kesengsaraan manusia di jalanan, tak jadikan jasad dan hati ini tergerak berdemo ke jalanan.
Kalian toh juga penerus mereka...penerus orang-orang yang kalian demo. Berbuat serupa pada siapapun, maka siapapun kelak akan berbuat serupa padamu. Nanti ketika kalian menjabat dan meninggi, akan terjadi hal serupa padamu. Junior-juniormu akan menggugat keputusanmu di jalanan. Sebagai calon / penerus, apakah kalian terus-menerus ingin menjadi generasi 'turun-jalan-teriak-terkepal-gen ggaman' sementara solusi yang lebih sehat ala mahasiswa bijak masih bisa dicari.
Kalian toh juga penerus mereka...penerus orang-orang yang kalian demo. Berbuat serupa pada siapapun, maka siapapun kelak akan berbuat serupa padamu. Nanti ketika kalian menjabat dan meninggi, akan terjadi hal serupa padamu. Junior-juniormu akan menggugat keputusanmu di jalanan. Sebagai calon /
Apakah mereka dengar teriakanmu?
Apakah mereka ijabkan protesmu?
Apakah mereka takuti kepalan tanganmu?
Ataukah semuanya adalah belaka bernilai debu?
Sebagai the-nex-generation, kita persiapkan dari sekarang untuk menjadi the-next-big-thing. Dan itu tidak dengan cara gerakan fisik yang sebabkan kemacetan lalu lintas dan sumbatan fikiran. Jalanan membuat kita esmosi...semakin esmosi, semakin menjadi-jadi. Yang akhirnya, justru berubahlah alur hati...yang tadinya ingin memberi aspirasi....eeeh, malah jadi ingin dilihat, dianggap, dipandang bahwa....
"Aku adalah mahasiswa yang punya suara"
"Aku adalah pembela rakyat kecil"
"Aku berdiri di sini demi kalian"
No, suara mahasiswa yang emosional tak dianggap
No, rakyat kecil juga merasakan kemacetan akibat kalian
No, kami di sini justru jadi esmosi melihat kalian
mengatasnamakan rakyat kecil...semua nya mengatasnamakan rakyat kecil...mengaku pembela...benarkah itu? Ask your heart!
Apakah mereka ijabkan protesmu?
Apakah mereka takuti kepalan tanganmu?
Ataukah semuanya adalah belaka bernilai debu?
Sebagai the-nex-generation, kita persiapkan dari sekarang untuk menjadi the-next-big-thing. Dan itu tidak dengan cara gerakan fisik yang sebabkan kemacetan lalu lintas dan sumbatan fikiran. Jalanan membuat kita esmosi...semakin esmosi, semakin menjadi-jadi. Yang akhirnya, justru berubahlah alur hati...yang tadinya ingin memberi aspirasi....eeeh, malah jadi ingin dilihat, dianggap, dipandang bahwa....
"Aku adalah mahasiswa yang punya suara"
"Aku adalah pembela rakyat kecil"
"Aku berdiri di sini demi kalian"
No, suara mahasiswa yang emosional tak dianggap
No, rakyat kecil juga merasakan kemacetan akibat kalian
No, kami di sini justru jadi esmosi melihat kalian
mengatasnamakan rakyat kecil...semua nya mengatasnamakan rakyat kecil...mengaku pembela...benarkah itu? Ask your heart!
No comments:
Post a Comment