Friday, March 16, 2012

Lukisan Senja Anak Desa

oleh Hasan Al-Jaizy

Bukan air yang selalu beriak di senja
melainkan anak-anak yang teriaknya beriak
bermain bercanda bergelut berenang
di danau kepuasan

Matahari sempat nikmati
berlarinya mereka kesana-kemari
berpetak umpan...satu bersatu bercerai

bagai sekumpulan kelerang terberai
Lalu sembunyi di balik batu-batu
semuanya di kolong langit biru

Pinang terpanjat...atau yang bermangga terpanjat
Petikan-petikan sore...
Mangga ucapkan salam perpisahan
pada kayu berdiri yang melahirkannya

Seakan langit...dengan goresan luka-luka bersama zaman
iringi riang anak-anak
di dalam kanvas takdir
Angin lalu lalang...melintas tanpa aturan
meski sedianya ada yang mengatur
menampar banyak dedaunan hingga dahan





Anak-anak di tepian zaman
di pedalaman 
di keentahan akan masa depan
Akankah terus kau menjadi anak-anak, anak-anak?
Jika begitu maumu, matahari
takkan tersenyum lagi untukmu
angin 
takkan lagi semilirkan sentuhannya
dedaunan takkan saling bertepuk lagi
karena kamu...





No comments:

Post a Comment