oleh Hasan Al-Jaizy
Pernah shalat berjama'ah? Alhamdulillah. Now, apa yang Anda rasakan ketika keluar pintu masjid selepas shalat? Adakah rasa lega, tentram, ingin beramal baik kemudian dan semacamnya? Jika ada, kabar gembira untuk Anda, karena itu adalah salah satu tanda Anda telah beramal salih. Jika tidak ada dan sama saja, coba dicek hatinya ikhlas atau tidak ketika ingin berjamaah.
Pernah shalat fardhu sendirian tanpa alasan? Alhamdulillah ala kulli hal. Rasanya gimana? Beda, toh? Shalat wajib sendirian, kesepian, belum lagi godaan dan bisikan. Serigala kerubungi domba yang single, bukan?
Sebelum berbicara tentang persatuan umat, kita berfikir cermat...pada diri kita sendiri. Bagaimana mungkin kita obral kata persatuan, sementara ketika ada kumandang 'Hayya alas solaaaah', kita tak menjawab dan tak ikut serta. Kumandang adzan adalah seruan persatuan, bukan?
Logikanya: Anda meminta umat bersatu dan tidak berpecah belah. Tapi ketika Anda dipanggil dan diseru untuk bersatu, ternyata Anda tidak mau.
Malah memilih berpencar. Baiklah, shalat berjama'ah itu menurut madzhab Syafi'i bukan wajib ainy; meskipun ada kandungan persatuan di dalamnya. Tapi...
Apa ga pengen kita bersatu dengan umat Islam 5 kali sehari?
Apa ga pengen masuk surga bareng2 umat Islam melalui jama'ah?
Apa ga pengen melihat persatuan 5 kali sehari tanpa pandang perbedaan?
Apa ga pengen persaudaraan semakin erat dengan barisan?
Apa ga pengen nanti di akhirat kita melihat saudara kita lalu mengingat ia adalah orang yang paling sering berpapasan atau bersebelahan ketika shalat di masjid?
Apa ga pengen dapat keutamaan peninggian derajat 25-27?
Ingin Bersatu? Tunaikan Jama'ah Dulu...
Ingin Bersatu? Tunaikan Jama'ah Dulu...
Coba deh liat kakek-kakek rajin sekali shalat Jama'ah. Mereka seperti itu karena terbiasa sejak muda.
Apa ga pengen nanti di masa tua kaki tidak terasa berat menuju masjid?
Coba liat deh beberapa pedagang di pasar atau jalanan beberapa sempatkan waktu menuju masjid tuk berjama'ah.
Apa ga malu, pendidikan tinggi dan punya penghasilan tapi kaki rasanya berat ke masjid?
Sebenarnya bukan kaki yang berat, namun HATI. Hati yang berat akan jadikan segalanya berat. Nah, mari yuk dicek lagi hati nya.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/357064124334979
Pernah shalat berjama'ah? Alhamdulillah. Now, apa yang Anda rasakan ketika keluar pintu masjid selepas shalat? Adakah rasa lega, tentram, ingin beramal baik kemudian dan semacamnya? Jika ada, kabar gembira untuk Anda, karena itu adalah salah satu tanda Anda telah beramal salih. Jika tidak ada dan sama saja, coba dicek hatinya ikhlas atau tidak ketika ingin berjamaah.
Pernah shalat fardhu sendirian tanpa alasan? Alhamdulillah ala kulli hal. Rasanya gimana? Beda, toh? Shalat wajib sendirian, kesepian, belum lagi godaan dan bisikan. Serigala kerubungi domba yang single, bukan?
Sebelum berbicara tentang persatuan umat, kita berfikir cermat...pada diri kita sendiri. Bagaimana mungkin kita obral kata persatuan, sementara ketika ada kumandang 'Hayya alas solaaaah', kita tak menjawab dan tak ikut serta. Kumandang adzan adalah seruan persatuan, bukan?
Logikanya: Anda meminta umat bersatu dan tidak berpecah belah. Tapi ketika Anda dipanggil dan diseru untuk bersatu, ternyata Anda tidak mau.
Malah memilih berpencar. Baiklah, shalat berjama'ah itu menurut madzhab Syafi'i bukan wajib ainy; meskipun ada kandungan persatuan di dalamnya. Tapi...
Apa ga pengen kita bersatu dengan umat Islam 5 kali sehari?
Apa ga pengen masuk surga bareng2 umat Islam melalui jama'ah?
Apa ga pengen melihat persatuan 5 kali sehari tanpa pandang perbedaan?
Apa ga pengen persaudaraan semakin erat dengan barisan?
Apa ga pengen nanti di akhirat kita melihat saudara kita lalu mengingat ia adalah orang yang paling sering berpapasan atau bersebelahan ketika shalat di masjid?
Apa ga pengen dapat keutamaan peninggian derajat 25-27?
Ingin Bersatu? Tunaikan Jama'ah Dulu...
Ingin Bersatu? Tunaikan Jama'ah Dulu...
Coba deh liat kakek-kakek rajin sekali shalat Jama'ah. Mereka seperti itu karena terbiasa sejak muda.
Apa ga pengen nanti di masa tua kaki tidak terasa berat menuju masjid?
Coba liat deh beberapa pedagang di pasar atau jalanan beberapa sempatkan waktu menuju masjid tuk berjama'ah.
Apa ga malu, pendidikan tinggi dan punya penghasilan tapi kaki rasanya berat ke masjid?
Sebenarnya bukan kaki yang berat, namun HATI. Hati yang berat akan jadikan segalanya berat. Nah, mari yuk dicek lagi hati nya.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/357064124334979
No comments:
Post a Comment