oleh Hasan Al-Jaizy
Ketika orang mempunyai rupa yang 'lumayan' lalu dipajang fotonya sekali, ia lebih berpotensi dicap 'Narsis' oleh manusia dibanding orang yang punya rupa biasa atau [maaf] kurang atau bahkan tidak punya rupa sama sekali.
Bahkan, jikalau pemilik muka biasa memasang 20 foto sekalipun, tudingan 'Ih, Narsis banget loe' lebih sering terarah pada 1 foto berwajah 'lumayan'.
Terlepas dari perbincangan fitnah, syubhat, fatwa, dan hukum, ingin sekali saya tahu opini manusia mengenai alasan MENGAPA begitu?
Juga, ingin tahu:
Apa sih definisi atau arti dari Narcissism [Narsis] bagi orang2 Indonesia, terutama kalangan muda di kota2 besar seperti Jakarta?
Apakah satu orang bisa disebut narsis [biasanya ditambah kata 'banget] ketika ia mengupload 1-2 foto wajah atau ada batasannya?
Atau, ketika seseorang memoto buku-buku tebal miliknya, atau tato di dasar kaki, atau tindikan di jenggot, apakah bisa dikatakan 'narsis'?
Bagaimana?
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/356426621065396
Ketika orang mempunyai rupa yang 'lumayan' lalu dipajang fotonya sekali, ia lebih berpotensi dicap 'Narsis' oleh manusia dibanding orang yang punya rupa biasa atau [maaf] kurang atau bahkan tidak punya rupa sama sekali.
Bahkan, jikalau pemilik muka biasa memasang 20 foto sekalipun, tudingan 'Ih, Narsis banget loe' lebih sering terarah pada 1 foto berwajah 'lumayan'.
Terlepas dari perbincangan fitnah, syubhat, fatwa, dan hukum, ingin sekali saya tahu opini manusia mengenai alasan MENGAPA begitu?
Juga, ingin tahu:
Apa sih definisi atau arti dari Narcissism [Narsis] bagi orang2 Indonesia, terutama kalangan muda di kota2 besar seperti Jakarta?
Apakah satu orang bisa disebut narsis [biasanya ditambah kata 'banget] ketika ia mengupload 1-2 foto wajah atau ada batasannya?
Atau, ketika seseorang memoto buku-buku tebal miliknya, atau tato di dasar kaki, atau tindikan di jenggot, apakah bisa dikatakan 'narsis'?
Bagaimana?
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/356426621065396
No comments:
Post a Comment