Wednesday, March 28, 2012

Dulu...

oleh Hasan Al-Jaizy

Dulu, membangun Yayasan Pendidikan untuk meninggikan Sunnah adalah mimpi yang indah. Syukurlah sekarang terwujud banyak. Semoga tidak terpecah belah; terlepas dari 'mereka' yang mengharaman yayasan. Konservatif dan minoritas bukan patokan yang mentang-mentang...

Dulu, mempunyai radio untuk kajian Sunnah demi tandingi radio-radio busuk dan tawarkan hausnya muslimiin akan ilmu yang benar adalah mim
pi yang indah. Syukurlah sekarang terwujud. Dulu adalah ridiculous membayangkan sebuah radio bisa mengumpulkan ratusan ribu manusia di Masjid Istiqlal dan mendatangkan seorang 'Habib' dari Arab. Namun ternyata itu kenyataan! Terlepas dari 'mereka' yang mengharamkan radio seperti ini. Konservatif dan minoritas bukan patokan yang mentang-mentang...

Dulu, menciptakan channel TV untuk tegakkan Al-Qur'an dan Sunnah di tengah masyarakat secara umum adalah kemustahilan. Namun, kini tanda-tanda kebangkitan sudah zahir. Insya Allah akan ada, cepat atau lambat. Akan ada channel2 yang ratusan kali lebih berfaidah dari sekedar berita2 dan wacana2 atau diskusi2 yang disuguhkan TV Pertama itu. Tapi, jangan heran jika nanti 'mereka' semakin mencibir.










Karena itulah tugas si 'mereka'...prinsipnya: "Kami adalah Sunnah...dan Sunnah adalah kami. Siapapun yang menyelisih kami, maka dia menyelisihi Sunnah."

Bergincu iri dan lisan bertindik cemburu...sampai kapan si 'mereka' seperti itu?

Konservatif dan minoritas bukan patokan yang mentang-mentang.
So, jangan mentang2 konservatif, lalu merasa tidak ada yang pure/murni kecuali diri sendiri atau kelompoknya.
So, jangan mentang2 minoritas di tengah ideologi konservatif, lalu merasa 'ghurobaa' dan meng-gharib-kan diri.

Hidup di dunia toh berada di 'tempat' dan 'zaman'. Cocokkan pula dengan 'tempat' dan 'zaman'.

No comments:

Post a Comment