Sunday, April 15, 2012

Akibat Ketidakwarasan Guru

oleh Hasan Al-Jaizy

"Banyak guru sekolahan yang 'kurang-waras' sekarang."
Pernah mendengar kalimat semakna seperti di atas dari seseorang? Atau, justru Anda juga berpendapat senada?

Jika menerawang lebih dalam lagi, kalimat tersebut benar juga. Minimal, itu menurut hemat saya, meskipun terkadang saya suka boros dan berfikir. Tapi, ketidakwarasan guru itu seringkali tercermin oleh perilaku anak sekolah, homework [PR] dan penguasaan murid pada materi.

[tidak memasukkan sekolah2 IT [Islam Terpadu] dan beberapa sekolah super-modern yang menyedot biaya besar namun menghasilkan 'sesuatu' untuk murid]

[memasukkan sekolah2 swasta 'standar' dan kebanyakan sekolah2 negeri]


Cerminan:

1. Perilaku Anak Sekolah 

Tentu tak lepas juga dari peran orang tua. Namun, faktor ketidakacuhan guru dan para insan edukasi terhadap anak didiknya sangat meng-influence, bukan? Seringkali kita lihat sekolah2 level jagung sekarang tak mengkondisikan para murid dalam dunia didikan berbudi, juga peraturan hanya tertempel tanpa ditegasi.


2. Homework

Cobalah lihat beberapa PR anak sekolah sekarang. Faktanya, seringkali mereka ditiban PR yang bobotnya tak sesuai kadar secara kualitas [bukan kuantitas]. Contoh yang saya saksikan beberapa hari lalu: kala adik saya yang SMP dibebani Homework berupa LKS sekian lembar berisikan soal-soal English. Ketika melihatnya, terucap langsung: "Guru kamu ini gila kah?" disebabkan soal2 tersebut berbentuk pilihan ganda untuk mencari jawaban dalam beberapa cerita berbahasa English, sedangkan saya yang guru kursus English saja tidak berani menuai soal seberat itu pada anak SMP umum.

Ketika saya tanyakan: "Apakah gurumu di kelas menjelaskan English?" Adik saya justru bingung mau jawab apa dengan pertanyaan saya.


3. Penguasaan Murid Pada Materi 

Tidak seperti dulu, di mana guru-guru begitu sabarnya menjelaskan. "Siapa yang tak fahaaaam? Tunjuk tangaaan!" lalu bersedia re-explaining materi hingga para murid faham. Nah, silahkan cari guru seperti itu di kebanyakan sekolah sekarang. Tidak banyak, hanya beberapa gelintir saja. Oh, mungkin saja jadi banyak.....saat ada survey atau observasi. Itu pun dengan niatan: untuk peningkatan rate sehingga kuantitas gaji naik. He he he

Alasan banyaknya murid dan waktu yang tak cukup? Great...logis. hehe


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/366587010049357

No comments:

Post a Comment