Thursday, April 19, 2012

Wanita Berair Mata Itu

oleh Hasan Al-Jaizy

Wanita berair mata itu...
terjaga di pelukan tepi malam yang tua
sediakan kemudian mukena dan berdoa
Sembari terkenang bait-bait juang dari suami yang 
dahulu menjadi angin-angin
kencang dan liar di puncak-puncak bukit

Wanita berair mata itu...
sediakan segala makanan dan kecupan kasih
tuk anak-anak nya yang telah kehilangan
Sebelum berangkat mereka ke sana
menuju medan perjuangan

Wanita berair mata itu...
tak sanggup menyeka air mata
ketika tersiar kabar bahwa kemudian ia kehilangan semua
Anak-anak telah tertumpah darahnya
tercabut ruh-ruh...

Wanita berair mata itu...
berdiri sendiri dalam padang kenangan
sementara segala terik dalam hidupnya
selalu melahirkan harapan-harapan

Wanita berair mata itu...

berair mata...

No comments:

Post a Comment