oleh Hasan Al-Jaizy
Untuk murid-murid yang belajar Arabic selalu saya katakan:
"Ini adalah tahun ke-13 saya berkecimpung dalam Arabic dan setiap harinya terbiasa dengannya. Tapi, ternyata: I am still nothing yet. Banyak sekali kekurangan dan seringkali saya merasa seakan masih saja seorang newbie [pemula/mubtadi']"
Kalimat ini untuk meluruskan sedikit fikiran banyak murid yang menginginkan lancar berbahasa Arab dalam waktu sekian singkat, padahal hanya belajar kursus sekian pertemuan seminggu.
Ingat pula kembali tujuan untuk apa belajar Arabic.
Yang ini untuk 'beberapa' GURU atau senior di bidang Arabic atau bahasa asing lain:
"Jika setiap kalimat yang salah terucap atau terrakit dari seorang pemula adalah bahan tawa atau senyummu, maka bagiku Anda bukan guru. Anda sombong.
Jika beberapa aib lisan dari seorang pembelajar bahasa kau aibi; lalu manjadi bahan utama tertawaan; lalu di hatimu terbetik rasa 'lebih-hebat':
Aku berdoa semoga murid atau mahasiswa yang sering Anda tertawai itu kelak akan menjadi orang yang lebih besar dari Anda.
Seandainya, Anda tahu berapa besar jumlah uang yang dikorbankan mereka demi 'bisa' berbahasa asing, dan jika dibandingkan dengan Anda yang 'beruntung' lulusan pesantren [misalnya] atau terdidik di lingkungan berbahasa asing, maka Anda seharusnya rendah hati.
Anda beruntung...mereka kurang beruntung. Sungguh durhaka jika yang beruntung menertawakan selalu yang kurang beruntung."
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/370081166366608
Untuk murid-murid yang belajar Arabic selalu saya katakan:
"Ini adalah tahun ke-13 saya berkecimpung dalam Arabic dan setiap harinya terbiasa dengannya. Tapi, ternyata: I am still nothing yet. Banyak sekali kekurangan dan seringkali saya merasa seakan masih saja seorang newbie [pemula/mubtadi']"
Kalimat ini untuk meluruskan sedikit fikiran banyak murid yang menginginkan lancar berbahasa Arab dalam waktu sekian singkat, padahal hanya belajar kursus sekian pertemuan seminggu.
Ingat pula kembali tujuan untuk apa belajar Arabic.
Yang ini untuk 'beberapa' GURU atau senior di bidang Arabic atau bahasa asing lain:
"Jika setiap kalimat yang salah terucap atau terrakit dari seorang pemula adalah bahan tawa atau senyummu, maka bagiku Anda bukan guru. Anda sombong.
Jika beberapa aib lisan dari seorang pembelajar bahasa kau aibi; lalu manjadi bahan utama tertawaan; lalu di hatimu terbetik rasa 'lebih-hebat':
Aku berdoa semoga murid atau mahasiswa yang sering Anda tertawai itu kelak akan menjadi orang yang lebih besar dari Anda.
Seandainya, Anda tahu berapa besar jumlah uang yang dikorbankan mereka demi 'bisa' berbahasa asing, dan jika dibandingkan dengan Anda yang 'beruntung' lulusan pesantren [misalnya] atau terdidik di lingkungan berbahasa asing, maka Anda seharusnya rendah hati.
Anda beruntung...mereka kurang beruntung. Sungguh durhaka jika yang beruntung menertawakan selalu yang kurang beruntung."
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/370081166366608
No comments:
Post a Comment