oleh Hasan Al-Jaizy
Untuk menjadi seorang satanis, kau tak perlu letih mendaftar di Gereja Setan [Church of Satan] di USA sana, atau berpakaian ala satanis dan tampil menyeramkan.
Kau cukup memuja kuburan keramat, meminta berkah dari penghuninya, meminta 'nomor' atau jabatan dan meyakini ada efek dari itu semua. Dan untuk zaman ini, di negara kita, tidak sedikit keberadaan mereka. Meski zahir di mata kita ia muslim dan shalat, tapi sebenarnya batinnya menduakan Allah; dan bukankah itu sangat 'evil'?
Maka, tak heran ketika kaya atau ketika menjabat, mereka 'menggila' dan zalim. Toh, akar satanic sudah tertema di kalbu. Apa mau dikata? Apa mau dikira?
Untuk menjadi seorang satanis, kau tak perlu letih mendaftar di Gereja Setan [Church of Satan] di USA sana, atau berpakaian ala satanis dan tampil menyeramkan.
Kau cukup memuja kuburan keramat, meminta berkah dari penghuninya, meminta 'nomor' atau jabatan dan meyakini ada efek dari itu semua. Dan untuk zaman ini, di negara kita, tidak sedikit keberadaan mereka. Meski zahir di mata kita ia muslim dan shalat, tapi sebenarnya batinnya menduakan Allah; dan bukankah itu sangat 'evil'?
Maka, tak heran ketika kaya atau ketika menjabat, mereka 'menggila' dan zalim. Toh, akar satanic sudah tertema di kalbu. Apa mau dikata? Apa mau dikira?
No comments:
Post a Comment