oleh Hasan Al-Jaizy
Serial MERABA MEDAN
[Bukan Ilmu...Namun Foto nya]
Kami hanya menjabarkan fakta di medan. Selagi kami memandang dan mengamati, kami berjanji pada diri sendiri untuk tidak berpura-pura tidak tahu atau menyembunyikan yang tak mungkin disembunyikan.
Yang kami saksikan, hampir semua Habib-Mania adalah pecandu dan pengagum foto Habaaib, bukan ilmunya. Ketika ada selenggaraan dzikir akbar atau tabligh, kami berjalan menyusuri jalan di mana bertebaran dagangan-dagangan religius.
Lucu terasa ketika penjual buku ilmiah, yang tertera di dalamnya gudang ilmu, tidak kami temukan. Jikalau ada penjual buku, sudah dipastikan itu adalah buku wiridan. Pedihnya, kebanyakan teks wiridan bukanlah matan ijasah langsung dari Nabi Muhammad atau yang terekomendasi di Al-Qur'an.
Dan yang pasti, foto-foto terpampang. Apalah gunanya foto teragungkan jika ilmunya tak terambil!? Sementara hampir tiap member punya foto Sang Habib di kamar atau rumah mereka. Salah satu alasan: 'daripada saya memajang foto penyanyi'. Oh great, ternyata memang Habib mu itu sejalar dengan artis; yang pintar ber-acting, bagus dalam berpura-pura dan tentu saja ==> Punya Nomor Rekening
Bukan Ilmu...Namun Foto nya
Apakah foto-foto itu memberi daya magnet keilmuan? Atau memberi kekuatan tersendiri dalam keimanan? Kita tidak tahu...tapi yang kita tahu, saldo rekening memberi daya magnet syahwat perut dan kekuatan tersendiri dalam pembelanjaan.
Bukan ilmu yang dicari...meski berkumpul dan bermajelis, namun alasan 'mencari ilmu' lah sebagai penghias kepalsuan.
Namun foto nya...lihatlah mereka di pinggir-pinggir jalan, di pertigaan, perempatan dan semacamnya.
Daerah tersebut adalah kekuasaan 'pengamen' tuk memamerkan kemampuan demi mengeruk uang receh.
Kini, daerah tersebut juga menjadi kekuasaan 'pengamen-berdzikir' tuk memamerkan muka dan sandingan gelar keturunan demi mengeruk.......apa?
Once again:
"Kami hanya menjabarkan fakta di medan. Selagi kami memandang dan mengamati, kami berjanji pada diri sendiri untuk tidak berpura-pura tidak tahu atau menyembunyikan yang tak mungkin disembunyikan."
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/376755299032528
Serial MERABA MEDAN
[Bukan Ilmu...Namun Foto nya]
Kami hanya menjabarkan fakta di medan. Selagi kami memandang dan mengamati, kami berjanji pada diri sendiri untuk tidak berpura-pura tidak tahu atau menyembunyikan yang tak mungkin disembunyikan.
Yang kami saksikan, hampir semua Habib-Mania adalah pecandu dan pengagum foto Habaaib, bukan ilmunya. Ketika ada selenggaraan dzikir akbar atau tabligh, kami berjalan menyusuri jalan di mana bertebaran dagangan-dagangan religius.
Lucu terasa ketika penjual buku ilmiah, yang tertera di dalamnya gudang ilmu, tidak kami temukan. Jikalau ada penjual buku, sudah dipastikan itu adalah buku wiridan. Pedihnya, kebanyakan teks wiridan bukanlah matan ijasah langsung dari Nabi Muhammad atau yang terekomendasi di Al-Qur'an.
Dan yang pasti, foto-foto terpampang. Apalah gunanya foto teragungkan jika ilmunya tak terambil!? Sementara hampir tiap member punya foto Sang Habib di kamar atau rumah mereka. Salah satu alasan: 'daripada saya memajang foto penyanyi'. Oh great, ternyata memang Habib mu itu sejalar dengan artis; yang pintar ber-acting, bagus dalam berpura-pura dan tentu saja ==> Punya Nomor Rekening
Bukan Ilmu...Namun Foto nya
Apakah foto-foto itu memberi daya magnet keilmuan? Atau memberi kekuatan tersendiri dalam keimanan? Kita tidak tahu...tapi yang kita tahu, saldo rekening memberi daya magnet syahwat perut dan kekuatan tersendiri dalam pembelanjaan.
Bukan ilmu yang dicari...meski berkumpul dan bermajelis, namun alasan 'mencari ilmu' lah sebagai penghias kepalsuan.
Namun foto nya...lihatlah mereka di pinggir-pinggir jalan, di pertigaan, perempatan dan semacamnya.
Daerah tersebut adalah kekuasaan 'pengamen' tuk memamerkan kemampuan demi mengeruk uang receh.
Kini, daerah tersebut juga menjadi kekuasaan 'pengamen-berdzikir' tuk memamerkan muka dan sandingan gelar keturunan demi mengeruk.......apa?
Once again:
"Kami hanya menjabarkan fakta di medan. Selagi kami memandang dan mengamati, kami berjanji pada diri sendiri untuk tidak berpura-pura tidak tahu atau menyembunyikan yang tak mungkin disembunyikan."
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/376755299032528
No comments:
Post a Comment