oleh Hasan AL-Jaizy
Ada dua 'Assalamualaikum' saat itu yang kuucapkan untuknya.
Satu terucap saat bertemu, bahagia membuncah seperti bunga-bunga yang mendongak kemudian setelah tersirami sapa hangat mentari.
Satu terucap saat berpisah, sedih menyeruak seperti warna senja yang bergetar sebelum gulita menjadi selimut.
Meski begitu, bahagia atau sedihku, ia sungguh tiada tahu.
Di dalam diam, aku menabung selalu rasa rindu.
Di dalam riang, aku menyimpan selalu rasa itu.
Sungguh tiada pernah ia tahu
Ada dua 'Assalamualaikum' saat itu yang kuucapkan untuknya.
Satu terucap saat bertemu, bahagia membuncah seperti bunga-bunga yang mendongak kemudian setelah tersirami sapa hangat mentari.
Satu terucap saat berpisah, sedih menyeruak seperti warna senja yang bergetar sebelum gulita menjadi selimut.
Meski begitu, bahagia atau sedihku, ia sungguh tiada tahu.
Di dalam diam, aku menabung selalu rasa rindu.
Di dalam riang, aku menyimpan selalu rasa itu.
Sungguh tiada pernah ia tahu
No comments:
Post a Comment