oleh Hasan Al-Jaizy
Sesuatu...Datang dan Pergi
Ku ingin kembali seperti dulu bertengger di tengah kaki gunung dalam pelukan senja menggelap...saksikan lukisan alam yang warna terangnya mulai larut oleh tasbih jangkrik-jangkrik. Di sana tertera kerlap-kerlip kecil nun jauh perkotaan.
Namun...Sesuatu...Datang dan Pergi
Ku ingin dalam kesendirian atau bersama teman...kembali jajaki telusur jalan setapak di bukit-bukit hingga puncaknya dalam geraian belai senja menggelap...saksikan rumah-rumah kerdil, juga segala pohon besar bagai kapas tercelup cairan aspal. Menghitam segala...
Namun...Sesuatu...Datang dan Pergi
Bait-bait syahdu itu kini hanyalah kenangan
yang terukir dalam prasasti sejarah melegenda
Berkali-kali ia terkubur dalam kelupaan
berkali pula ku kembali coba menggalinya
Sesuatu...Datang dan Pergi
Ku ingin kembali seperti dulu bertengger di tengah kaki gunung dalam pelukan senja menggelap...saksikan lukisan alam yang warna terangnya mulai larut oleh tasbih jangkrik-jangkrik. Di sana tertera kerlap-kerlip kecil nun jauh perkotaan.
Namun...Sesuatu...Datang dan Pergi
Ku ingin dalam kesendirian atau bersama teman...kembali jajaki telusur jalan setapak di bukit-bukit hingga puncaknya dalam geraian belai senja menggelap...saksikan rumah-rumah kerdil, juga segala pohon besar bagai kapas tercelup cairan aspal. Menghitam segala...
Namun...Sesuatu...Datang dan Pergi
Bait-bait syahdu itu kini hanyalah kenangan
yang terukir dalam prasasti sejarah melegenda
Berkali-kali ia terkubur dalam kelupaan
berkali pula ku kembali coba menggalinya
No comments:
Post a Comment