oleh Hasan Al-Jaizy
Ilmu yang Berkah Bermanfaat
Bahkan, seorang mantan tukang reparasi jam, jika kemudian ia tenggelamkan ruh hidupnya pada ilmu dan menjadi manfaat secara religius bagi jutaan manusia dengan ceramah, kajian, penelitian dan karyanya,...
ITU JAUH LEBIH BAIK DARI:
Seorang Doktor secara resmi lulusan Timur Tengah yang kala dahulu membela kebenaran, namun kini justru berbalik membela kesesatan dan menyundut kebenaran. Padahal dia tahu dan dia menguasai teori-teori kebenaran namun entah harus ditanyakan pada siapa kenapa kini ia begitu berbalik melawan kebenaran!
Sebentar:
Mereparasi jam adalah pekerjaan yang bermaslahat. Dan sebaik-baik pendapatan adalah yang dihasilkan oleh tangan sendiri. Itu tertera maknanya dalam sebuah hadits riwayat Al-Bazzar.
Lalu, jika si tukang jam kemudian menjadi seorang ulama, salahkah ia? Apakah lantas ilmunya tertolak karena mantan tukang jam?
Ibroh nya: bukanlah masa lalunya. Bukankah banyak para ulama dahulu juga 'nyeker' berjalan kaki dan miskin? Apakah ilmu mereka tertolak karena nyeker dan kurang duit?
==========================
Sekarang adalah fitan [ujian2/keburukan2/musibah2] tersebar di mana2. Ada fitnah tafjiir, fitnah tafsiiq, fitnah tabdii', fitnah gelar, fitnah wanita, jangan lupa satu lagi yang baru:
FITNAH DOKTOR
Ilmu yang Berkah Bermanfaat
Bahkan, seorang mantan tukang reparasi jam, jika kemudian ia tenggelamkan ruh hidupnya pada ilmu dan menjadi manfaat secara religius bagi jutaan manusia dengan ceramah, kajian, penelitian dan karyanya,...
ITU JAUH LEBIH BAIK DARI:
Seorang Doktor secara resmi lulusan Timur Tengah yang kala dahulu membela kebenaran, namun kini justru berbalik membela kesesatan dan menyundut kebenaran. Padahal dia tahu dan dia menguasai teori-teori kebenaran namun entah harus ditanyakan pada siapa kenapa kini ia begitu berbalik melawan kebenaran!
Sebentar:
Mereparasi jam adalah pekerjaan yang bermaslahat. Dan sebaik-baik pendapatan adalah yang dihasilkan oleh tangan sendiri. Itu tertera maknanya dalam sebuah hadits riwayat Al-Bazzar.
Lalu, jika si tukang jam kemudian menjadi seorang ulama, salahkah ia? Apakah lantas ilmunya tertolak karena mantan tukang jam?
Ibroh nya: bukanlah masa lalunya. Bukankah banyak para ulama dahulu juga 'nyeker' berjalan kaki dan miskin? Apakah ilmu mereka tertolak karena nyeker dan kurang duit?
==========================
Sekarang adalah fitan [ujian2/keburukan2/musibah2] tersebar di mana2. Ada fitnah tafjiir, fitnah tafsiiq, fitnah tabdii', fitnah gelar, fitnah wanita, jangan lupa satu lagi yang baru:
FITNAH DOKTOR
No comments:
Post a Comment