oleh Hasan Al-Jaizy
[Raja Bagi Tubuh]
Senyatanya hati adalah pusat bagi anggota tubuh apapun selainnya. Laksana raja, hati adalah pemimpin bagi rakyatnya. Ketika baik ia, sejatinya rakyat akan baik, dan ketika zalimnya ia, tak perlu ditanya mengapa rakyat begitu zalim. Bukankah setitis racun di tengah genangan air kan pengaruhi seluruhnya?
Sabda Rasulullah:
ألا وإن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله، وإذا فسدت فسد الجسد كله
"Sesungguhnya dalam jasad terdapat satu gumpalan, jika saleh ia, maka salehlah jasad seluruhnya, dan jika rusak ia, maka rusaklah jasad seluruhnya."
Kau tahu hati bagai komandan bagi pasukan. Dan kelak komandan akan diminta pertanggung jawaban, mengapa pasukan begitu tercela. Dan kelak komandan akan dipertanyakan, mengapa pasukan berleha-leha.
Jika kau ingin tahu musuh bagi komandan, maka ia bernama Setan. Setan tahu...Setan sungguh tahu jika ia berhasil mencuci fikiran komandan, maka segala pasukan akan ikut serta, terpaksa atau pun rela. Dua panah yang selalu terusaha tuk terhujam bagi komandan: Panah Bisikan dan Panah Syahwat. Atau tambah satu lagi yang tak kalah tajamnya: Panah Syubhat.
Setiap komandan dijatahi satu setan. Siapa yang lalai, maka setan mudah rasuki sukma. Siapa yang siaga, maka setan menunggu masa. Apa yang akan kau katakan ketika komandan tampak begitu lalai tak peduli, lantas bagaimana nasib pasukan????
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/371029366271788
[Raja Bagi Tubuh]
Senyatanya hati adalah pusat bagi anggota tubuh apapun selainnya. Laksana raja, hati adalah pemimpin bagi rakyatnya. Ketika baik ia, sejatinya rakyat akan baik, dan ketika zalimnya ia, tak perlu ditanya mengapa rakyat begitu zalim. Bukankah setitis racun di tengah genangan air kan pengaruhi seluruhnya?
Sabda Rasulullah:
ألا وإن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله، وإذا فسدت فسد الجسد كله
"Sesungguhnya dalam jasad terdapat satu gumpalan, jika saleh ia, maka salehlah jasad seluruhnya, dan jika rusak ia, maka rusaklah jasad seluruhnya."
Kau tahu hati bagai komandan bagi pasukan. Dan kelak komandan akan diminta pertanggung jawaban, mengapa pasukan begitu tercela. Dan kelak komandan akan dipertanyakan, mengapa pasukan berleha-leha.
Jika kau ingin tahu musuh bagi komandan, maka ia bernama Setan. Setan tahu...Setan sungguh tahu jika ia berhasil mencuci fikiran komandan, maka segala pasukan akan ikut serta, terpaksa atau pun rela. Dua panah yang selalu terusaha tuk terhujam bagi komandan: Panah Bisikan dan Panah Syahwat. Atau tambah satu lagi yang tak kalah tajamnya: Panah Syubhat.
Setiap komandan dijatahi satu setan. Siapa yang lalai, maka setan mudah rasuki sukma. Siapa yang siaga, maka setan menunggu masa. Apa yang akan kau katakan ketika komandan tampak begitu lalai tak peduli, lantas bagaimana nasib pasukan????
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/371029366271788
No comments:
Post a Comment