Thursday, April 12, 2012

Bid'ah = Korupsi Religius

oleh Hasan Al-Jaizy

Bid'ah = Korupsi

Sebagian manusia katakan pada kami: "Kalian selalu saja memahirkan diri dalam berbicara tentang 'Bid'ah'. Umat sudah bosan dengan wacana bid'ah. Kini sewajarnya kita bicara tentang KORUPSI mereka yang merugikan umat! Ganti topik!"


Tanggapan:

Ada beberapa pertanyaan untuk Anda:
1. Apakah Anda [sebenarnya] tahu apa arti dari korupsi?
2. Atau, apakah pemahaman Anda pada 'corruption' itu hanya mentok pada dunia ekonomi politik?
3. Apakah Anda [sebenarnya] tahu apa arti dari Bid'ah?
4. Apakah Anda tidak tahu atau tidak mau tahu atau tahu tapi pura-pura tidak tahu apa dampak dari bid'ah?


BID'AH ADALAH KORUPSI RELIGIUS

'CORRUPTION' berasal dari bahasa Latin: 'corruptus' yang artinya 'to-abuse' [menyalahgunakan-mengkhianati-mencaci] dan 'to-destroy' [MERUSAK]

Dalam dunia ekonomi, menilep duit, menyuap dan memakannya diam-diam termasuk KORUPSI. Dan ini bermakna menyalahgunakan, mengkhianati dan merusak!

Dalam ranah agama, ada dua hal yang seperti itu, yakni: Bi'dah dan Maksiat!

Bid'ah adalah perbuatan korupsi dalam beragama! 

1. Karena dengan membuat kebid'ahan, seakan kita MENGKHIANATI Nabi dan para salaf. 
2. Karena dengan membuat kebid'ahan, seringkali 'orang-berilmu' MENYALAHGUNAKANnya untuk mengeruk untung [memperbanyak pengikut atau duit atau urusan perut]
3. Karena dengan membuat kebid'ahan, agama kita menjadi RUSAK. Agama yang sudah sempurna ditambah-tambah, sementara 1 kebid'ahan dilakukan, akan hilang 1 sunnah. Dan ini real sekali.


Lalu dilabrak:

"Perbincangan masalah bid'ah ini takkan ada ujungnya. Dampaknya pun relatif. Sementara kita ketahui, masalah korupsi ekonomi ini dampaknya merata ke seluruh masyarakat."

Labrak kembali:

"Selama agama Islam masih ada di bumi, perbincangan masalah bid'ah itu akan selalu ada. Jika wacana tentang bid'ah dihilangkan, maka hilanglah agama; karena semua orang akan berani membuat hal2 baru dan memperbaharui agama Islam.

Kita di sini pun TIDAK SELALU membicarakan masalah bid'ah. Kita juga menebar wacana tentang keutamaan beramal dan bergerak. Penentangan terhadap wacana Bid'ah itu seringkali dibeberkan oleh bid'ah mania sendiri. 

Dan mengatakan bahwa masalah bid'ah ini dampak negatifnya relatif dan tidak merata, menunjukkan ketidakfahaman akan dampak itu sendiri. Kenapa ada kelompok2 sesat? Karena mereka berbuat bid'ah, entah dari segi amal atau aqidah.

Kenapa ada Ahmadiyyah? Kenapa ada Syi'ah? Kenapa ada kerusakan dan cacat ilmiah di tubuh umat?

Dan urusan korupsi ekonomi jika dibincangkan, juga takkan ada ujungnya. Siapa tahu Anda berbicara tentang korupsi, sementara Anda sendiri meng-korup uang kantor atau uang teman Anda. Who knows?"


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/364558056918919

No comments:

Post a Comment