oleh Hasan Al-Jaizy
Ketika mendengar atau membaca 'Emansipasi Wanita', langsung terbayang di benak saya anjing-anjing betina berpakaian sedang berunjuk rasa di jalan atau sebagian mereka sedang bekerja di kantor-kantor.
Anjing-anjing betina itu terkadang menyalak galak menyeru persamaan derajat dan martabat. Mereka merasa selama ini ditindas oleh babi-babi jantan karena hak-hak mereka dirampas dan mereka dianggap babu.
Sebenarnya yang asli babi jantan itu adalah mereka yang mencuci otak dan mempengaruhi para anjing betina. Dan mereka [anjing2 betina] tak sadar sedang diperalat oleh babi-babi jantan.
Sayangnya RA Kartini, setelah wafatnya, beliau justru menjadi berhala. Alasan demi alasan diutarakan demi persamaan derajat kehewanan. Sudah syukur yang patut terucap di bibir ketika norma agama dan sosial masih berlaku. Wanita diperlakukan baik dan dihormati.
Namun kini terbit anjing-anjing dari Barat menginjak-injak norma agama dan adat sosial. Bodohya begitu dahsyat...namun dahsyatnya, kebodohan tersebut dipelihara dan ditanamkan. Hingga kini, terus menerus kau saksikan di jalanan kota anjing-anjing betina sedang tertawa terkikih-kikih...Sebenarnya kami ingin memuliakan mereka, namun mereka justru tak letih menghinakan diri sendiri.
Sepertinya anjing-anjing betina itu perlu diberi pelajaran oleh ibu saya. Dulu beliau termasuk orang yang malang nasibnya, seperti ditindas sana sini. Namun teguh tetap beliau berdiri dan bangkit tanpa mengeluh persamaan. Tentu saja karena beliau memegang dan percaya agama, maka tiada pernah ingin menjadi seperti mereka.
Sungguh, anjing-anjing yang menyalak itu, sebenarnya penderitaan mereka hanya sedikit dan kecil. Justru mereka sendiri yang ciptakan derita baru. Yaitu: derita batin baru. Derita batin akibat dendam kesumat dan ketidakpuasan nafsu. Ingin dipuaskan. Terus saja kalian seperti itu, kelak kalian akan hancur sendiri. Kelak suara kalian yang menyalak akan menjadi parau hingga yang tersisa hanyalah kurap dan kudis di kulit kalian. Tentu masih ada yang lebih menjijikan dibanding anjing jalanan.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/371368419571216
Ketika mendengar atau membaca 'Emansipasi Wanita', langsung terbayang di benak saya anjing-anjing betina berpakaian sedang berunjuk rasa di jalan atau sebagian mereka sedang bekerja di kantor-kantor.
Anjing-anjing betina itu terkadang menyalak galak menyeru persamaan derajat dan martabat. Mereka merasa selama ini ditindas oleh babi-babi jantan karena hak-hak mereka dirampas dan mereka dianggap babu.
Sebenarnya yang asli babi jantan itu adalah mereka yang mencuci otak dan mempengaruhi para anjing betina. Dan mereka [anjing2 betina] tak sadar sedang diperalat oleh babi-babi jantan.
Sayangnya RA Kartini, setelah wafatnya, beliau justru menjadi berhala. Alasan demi alasan diutarakan demi persamaan derajat kehewanan. Sudah syukur yang patut terucap di bibir ketika norma agama dan sosial masih berlaku. Wanita diperlakukan baik dan dihormati.
Namun kini terbit anjing-anjing dari Barat menginjak-injak norma agama dan adat sosial. Bodohya begitu dahsyat...namun dahsyatnya, kebodohan tersebut dipelihara dan ditanamkan. Hingga kini, terus menerus kau saksikan di jalanan kota anjing-anjing betina sedang tertawa terkikih-kikih...Sebenarnya kami ingin memuliakan mereka, namun mereka justru tak letih menghinakan diri sendiri.
Sepertinya anjing-anjing betina itu perlu diberi pelajaran oleh ibu saya. Dulu beliau termasuk orang yang malang nasibnya, seperti ditindas sana sini. Namun teguh tetap beliau berdiri dan bangkit tanpa mengeluh persamaan. Tentu saja karena beliau memegang dan percaya agama, maka tiada pernah ingin menjadi seperti mereka.
Sungguh, anjing-anjing yang menyalak itu, sebenarnya penderitaan mereka hanya sedikit dan kecil. Justru mereka sendiri yang ciptakan derita baru. Yaitu: derita batin baru. Derita batin akibat dendam kesumat dan ketidakpuasan nafsu. Ingin dipuaskan. Terus saja kalian seperti itu, kelak kalian akan hancur sendiri. Kelak suara kalian yang menyalak akan menjadi parau hingga yang tersisa hanyalah kurap dan kudis di kulit kalian. Tentu masih ada yang lebih menjijikan dibanding anjing jalanan.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/371368419571216
No comments:
Post a Comment