oleh Hasan Al-Jaizy
Serial HATI YANG CEDERA
[Luruskan Niat...Sembuhkan Cedera]
Terkutip kalimat Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid -hafidzahullah- dalam sebuah khutbah Jum'at:
تصحيح النية يشق على النفس
"Meluruskan Niat [mengikhlaskan hati] adalah memberatkan jiwa"
Karena itulah, para salafus salih, meskipun mereka adalah orang-orang salih, meluruskan niat tetap menjadi sesuatu yang begitu berat. Dan tersebab upaya keras mereka dalam memurnikan tujuan di hati, Allah hibahkan pada mereka kesalihan kalbu dan amalan.
[Luruskan Niat...Sembuhkan Cedera]
Terkutip kalimat Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid -hafidzahullah- dalam sebuah khutbah Jum'at:
تصحيح النية يشق على النفس
"Meluruskan Niat [mengikhlaskan hati] adalah memberatkan jiwa"
Karena itulah, para salafus salih, meskipun mereka adalah orang-orang salih, meluruskan niat tetap menjadi sesuatu yang begitu berat. Dan tersebab upaya keras mereka dalam memurnikan tujuan di hati, Allah hibahkan pada mereka kesalihan kalbu dan amalan.
Hati-hati yang sembuh dari cedera adalah hati-hati yang berusaha diobati oleh empunya; hingga Allah mudahkan baginya dalam mengikhlaskan niat.
Sufyan Ats-Tsaury rahimahullah pernah mengakui:
ما عالجت شيئاً أشد عليَّ من نيتي
"Tidaklah aku mengobati sesuatu yang terberat bagiku kecuali [mengobati] niatku."
Ada seorang ulama berkata tentang dirinya:
اثنتان أنا أعالجهما منذ ثلاثين سنة: ترك الطمع فيما بيني وبين الناس، وإخلاص العمل لله عز وجل
"Dua hal yang aku [berupaya] obatinya semenjak atau selama 30 tahun:
1. Meninggalkan ketamakan [materi] antara aku dan manusia
2. Ikhlas dalam beramal semata karena dan untuk Allah Azza wa Jalla."
Sufyan Ats-Tsaury rahimahullah pernah mengakui:
ما عالجت شيئاً أشد عليَّ من نيتي
"Tidaklah aku mengobati sesuatu yang terberat bagiku kecuali [mengobati] niatku."
Ada seorang ulama berkata tentang dirinya:
اثنتان أنا أعالجهما منذ ثلاثين سنة: ترك الطمع فيما بيني وبين الناس، وإخلاص العمل لله عز وجل
"Dua hal yang aku [berupaya] obatinya semenjak atau selama 30 tahun:
1. Meninggalkan ketamakan [materi] antara aku dan manusia
2. Ikhlas dalam beramal semata karena dan untuk Allah Azza wa Jalla."
No comments:
Post a Comment