Sunday, April 22, 2012

CURHAT = Curah Hati

oleh Hasan Al-Jaizy

CURHAT = Curah Hati 

[1] Banyak manusia sepertinya anti dengan curhat di FB, tapi tak sadar bahwa ia juga sering curhat. Seakan segala macam curhat tertutup dan seakan kata 'Aduh' adalah haram diucap dan ditulis. Ada kalanya curhat di depan manusia itu justru menyembuhkan, ada juga contohnya curhat di depan umum itu justru menambah masalah.

[2] Melarang orang lain curhat di FB. Alasan: Wall berarti Dinding dan creator FB adalah Yahudi. Jadi: Dinding Yahudi. Maka: Jangan lampiaskan perasaan pada dinding Yahudi karena ada kesan tasyabbuh.
Itu adalah alasan yang seharusnya bukan sebuah alasan tuk meminimalisir atau meniadakan eksistensi curhat berlebihan. Kelak alasan ini akan menjadi basi dan ditanggapi beberapa orang yang berfikir dengan sebuah lantuan : "Hoaaahm" sembari menutup mulut dan menyipitkan mata.


Dasarnya Curhat itu bermakna umum

Karena Curhat adalah Mencurahkan Hati. Apa yang ada di hati, dari kekesalan, kegembiraan, kesedihan dan kekecewaan, ditumpahkan, entah melalui lidah atau jemari tangan.

Jadi, ketika Anda menulis: "Saya gila, tetapi saya fikir Anda lebih gila", maka sebenarnya Anda telah curhat sembari cukir [curah fikir].

Atau, ketika Anda mengatakan: "Saya senang sekali tadi terjelembab ke dalam sumur; karena selama 2 hari saya meronta minta tolong tak ada yang menjawab." maka Anda sebenarnya telah curhat.


 Namun, dengan 'curhat' saya melalui status ini, jangan dijadikan pedoman dan panduan. Kita juga tak bermaksud membela curhater-curhater sekalian.

Sementara para curhater biasanya mencari sebab serta mencari alasan [yang kukuh] supaya tercapai klimaksnya, eih...maksud saya: supaya tercapai curcolnya.

Tapi, kalau ada yang curcol ya silahkan. Kasihan. Sudah bermanis di bibir, memutar kata, malah dituduh dialah segala penyebabnya.



No comments:

Post a Comment