Wednesday, June 13, 2012

Cerita Nyata dari Seorang Emak-emak

oleh Hasan Al-Jaizy

Sebut saja namanya %%. Emak ini beranak lumayan jumlahnya di atas standar berbasis kompetensi. Melebihi 4 dan rata-rata masih sekolah. Suatu hari, keluarganya kehabisan uang. Di dompet si emak hanya tersisa uang Rp. 7.000. Ingat, 7 RIBU! Sementara awal bulan masih sejauh pucuk dicinta nasi ulam pun tibho. Kekerean menyebabkan perjalanan menuju awal bulan terasa setahun. Sang suami pun juga tak tahu harus kemana. Uang hasil gaji sudah ludes.

Di pagi hari, adik si emak tersebut datang ke rumah. Sebut saja namanya @#. Ia hidup bersama keluarga jauh lebih kere dibanding si emak. Ia justru datang untuk meminjam uang dalam keadaan perekonomian seperti ini. Kira-kira begini muhadatsah nya:

@#: "Pinjemin gue duit, donk! Gue ga punya duit nih."
%%: "Duit %% tinggal 7 rebu. Masak mau lu pinjem juga."
@#: "Berapa aje keeek. Yang penting anak gue bisa makan lah."
%%: "Ya ampuun."

Sang emak bimbang minta ampun. Walaupun ia hanya seorang ibu-ibu, ia juga memikirkan nasib perut anak-anaknya [ya eyalah...!]. Dibayangkannya anak-anak minta makan. Perih. Tapi, karena saking terbiasa memberi dan sedekah, masih saja ada kemauan di hatinya untuk meminjamkan uang tersebut. Dengan berat hati, akhirnya ia pun meminjamkan 7 RIBU tersebut. Bismillah.

Si adik pun pergi dengan motornya. Breemmm....menyisakan asap-asap di hati si kakak [emak] yang menyelimuti dan menghantui.

Sore hari menjelang akhir terang, ada tamu bertamu ke rumah. Ternyata beberapa rekan sang suami. Seperti normalnya, penjamuan dilakukan, tutur sapa dan lainnya. Tak sampai sehari bertamu, para tamu tersebut pun pergi. Saya di sini tidak diceritakan apakah perginya juga menyisakan asap-asap atau tidak. Yang penting...:

selepas mereka pergi, si suami menyegerakan diri menuju si emak. Ternyata ada sebongkah amplop di genggaman tangan suami yang tak sesegar 40 tahun lalu. Keduanya pun menatap amplop itu dengan fikiran yang semakin kacau saja. Setelah mereka merobek sisi amplop yang agak tebal dan berat massa itu, mereka menemukan uang-uang kertas seperti berlipat-lipat. Tambahlah kacau fikiran keduanya.

Ternyata...jumlah uang di dalam amplop tersebut senilai 7.000.000 rupiah; sebagai salah satu hasil kerja si suami beberapa tempo lalu. Jumlah seperti ini sama sekali tak terkira sebelumnya.

Dari 7.000 menjadi 7.000.000. Berapa kali lipat? 1000 KALI LIPAT!!!


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/403159483058776

No comments:

Post a Comment