Sunday, June 24, 2012

IYA, KAN? : Bahasa!

oleh Hasan Al-Jaizy

Iya, kan?

Inti atau tujuan dalam dakwah itu bukan PUJIAN audiens bahwa:
--> kamu [dianggap] bisa berbahasa asing [entah Arabic, entah English, entah Javanese, entah Ngapakish]
--> kamu pintar atau luar biasa

Tapi, dakwah itu ya untuk MEMAHAMKAN orang lain akan suatu perkara, demi meraih maslahat [kebaikan] dan mencegah mafsadat [kerusakan]. Dan untuk memahamkan, ada beberapa perkara asasi yang penting bagi pelayar untuk memperhatikannya, salah satunya:


BAHASA

Jika medan dakwah berisikan orang-orang berbahasa sepertimu, ya gunakanlah bahasamu. Medan Indonesia? Ya gunakan bahasa Indonesia; bukan malah menyampaikan dengan bahasa Inggris atau Arab ke mereka. Karena tujuannya bukan: 'Hey, saya memakai bahasa asing lho!'.

Meskipun dia beralasan: 'Saya menggunakan bahasa asing agar para pendengar tergebu untuk mempelajari bahasa asing sehingga tidak ketinggalan'. LOL

Justru selawannya, dampak negatif seperti ini akan nampak:

--> Yang tidak suka pelajaran bahasa asing, semakin tidak suka
--> Yang niatnya mencari faedah, justru terhalang dan terkendala
--> Yang memang tahu bahasa asing, malah jadi sombong [karena merasa tahu di antara orang2 yang tak tahu]

Maka, gunakan BAHASA SETEMPAT dan tercocok dalam menyampaikan. Selain itu, layak pula diperhatikan alunan dan paduan kata dalam bahasa. Bahasa yang celemotan, cemong dan tak tertutur rapi menunjukkan 'siapa' si pembicara. 

Bahkan, jika seorang dai asal Bangil, misalnya, ketika dia berdakwah di tengah-tengah bapak-bapak di Solo, ia tidak layak menggunakan bahasa Bangil kelas menengahnya di ceramah. Padahal sama-sama bahasa Jowo.


Lalu, bagaimana....

jika si dai tetap bersikukuh, berkeras hati dan diri untuk tetap menggunakan bahasa yang membuat muka penduduk setempat bertambah kusam?

Ya, jangan salahkan penduduk jika:

--> Mereka mencibiri si dai
--> Mereka meninggalkan si dai ngoceh 
--> Mereka berburuk sangka bahwa si dai ini nyari pamor dan perhatian saja atau sekedar pujian

Karena YOU berdakwah, bukan untuk maslahat pribadi YOU di dunia, melainkan untuk maslahat semuanya dunia akhirat.


No comments:

Post a Comment