oleh Hasan Al-Jaizy
Ada berapa macam Al-Hashr [Pembatasan]?
Setelah sebelumnya kita membahas permasalahan bahwa lafadz Innama itu memberikan makna pembatasan, kini kita -insya Allah- akan berusaha memahami pembagian pembatasan dalam bahasa Arab jika menggunakan INNAMAA.
Pembatasan Terbagi menjadi 2:
1. Pembatasan KHUSUS [ الحصر المخصوص]
2. Pembatasan MUTLAK [ الحصر المطلق]
1. Pembatasan KHUSUS [ الحصر المخصوص].
Pembatasan ini bisa difahami dengan adanya qorinah [evidence; bukti] atau siyaaq [konteks].
=> CONTOH 1: firman Allah di Surat Ar-Ra'd ayat 7 : [إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرٌ] "Sesungguhnya engkau adalah seorang pemberi peringatan". Dalam kalimat ayat tersebut ada makna pembatasan, karena terbubuh lafadz innamaa. Nah, apakah Rasulullah hanyalah seorang pemberi peringatan? Tidak, bahkan beliau memiliki sifat-sifat lainnya selain pemberi peringatan [mundzir], seperti pemberi kabar gembira [mubasysyir]. Kalau begitu, kita fahami dari ayat ini bahwa pembatasan yang ada di dalamnya berupa pemberi peringatan UNTUK orang yang tidak beriman.
=> CONTOH 2: Firman Allah di Surat Muhammad ayat 36: [إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ] "Sesungguhnya kehidupan dunia adalah permainan" bermakna pembatasan, namun itu bagi orang yang tenggelam dalam dunia. Namun bagi selainnya, bisa pula kehidupan dunia adalah jalan menuju kebaikan. Atau bisa juga dikatakan: bahwa pembatasan ayat tersebut menurut pada bab At-Taghliib [menghukumi sesuatu pada mayoritasnya], karena mayoritas orang yang hidup di dunia menjadikan dunia ini permainan
2. Pembatasan MUTLAK [ الحصر المطلق].
Jika tidak ditemukan adanya qorinah dan siyaaq untuk mengkhususkan pembatasan ini pada hal-hal tertentu, maka kita jadikan ia sebagai pembatasan mutlak. Dan INILAH yang termakna dalam kalimat awal hadits:
إنما الأعمال بالنيات
"Sesungguhnya amalan-amalan itu tergantung kepada niat-niatnya" [Ihkaamul Ahkaam: 1/11-12]
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/399746913400033
Ada berapa macam Al-Hashr [Pembatasan]?
Setelah sebelumnya kita membahas permasalahan bahwa lafadz Innama itu memberikan makna pembatasan, kini kita -insya Allah- akan berusaha memahami pembagian pembatasan dalam bahasa Arab jika menggunakan INNAMAA.
Pembatasan Terbagi menjadi 2:
1. Pembatasan KHUSUS [ الحصر المخصوص]
2. Pembatasan MUTLAK [ الحصر المطلق]
1. Pembatasan KHUSUS [ الحصر المخصوص].
Pembatasan ini bisa difahami dengan adanya qorinah [evidence; bukti] atau siyaaq [konteks].
=> CONTOH 1: firman Allah di Surat Ar-Ra'd ayat 7 : [إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرٌ] "Sesungguhnya engkau adalah seorang pemberi peringatan". Dalam kalimat ayat tersebut ada makna pembatasan, karena terbubuh lafadz innamaa. Nah, apakah Rasulullah hanyalah seorang pemberi peringatan? Tidak, bahkan beliau memiliki sifat-sifat lainnya selain pemberi peringatan [mundzir], seperti pemberi kabar gembira [mubasysyir]. Kalau begitu, kita fahami dari ayat ini bahwa pembatasan yang ada di dalamnya berupa pemberi peringatan UNTUK orang yang tidak beriman.
=> CONTOH 2: Firman Allah di Surat Muhammad ayat 36: [إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ] "Sesungguhnya kehidupan dunia adalah permainan" bermakna pembatasan, namun itu bagi orang yang tenggelam dalam dunia. Namun bagi selainnya, bisa pula kehidupan dunia adalah jalan menuju kebaikan. Atau bisa juga dikatakan: bahwa pembatasan ayat tersebut menurut pada bab At-Taghliib [menghukumi sesuatu pada mayoritasnya], karena mayoritas orang yang hidup di dunia menjadikan dunia ini permainan
2. Pembatasan MUTLAK [ الحصر المطلق].
Jika tidak ditemukan adanya qorinah dan siyaaq untuk mengkhususkan pembatasan ini pada hal-hal tertentu, maka kita jadikan ia sebagai pembatasan mutlak. Dan INILAH yang termakna dalam kalimat awal hadits:
إنما الأعمال بالنيات
"Sesungguhnya amalan-amalan itu tergantung kepada niat-niatnya" [Ihkaamul Ahkaam: 1/11-12]
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/399746913400033
No comments:
Post a Comment