oleh Hasan Al-Jaizy
Bagi para wali santri, yang menyantrenkan anaknya di pondok kami, dikarenakan melihat dan mengagumi beberapa lulusannya, kami senantiasa doakan buat anak-anaknya. Mudah-mudahan bisa lebih hebat dari beberapa lulusan yang mereka kagumi; dan lebih baik dari yang diharapkan.
Adapun jika ternyata selama mondok, ia justru menjadi buronan dan suka melanggar hingga tidak naik kelas, jangan langsung berputus asa sehingga mengira masa depannya jauh dari harapan. Jangan pernah menyangka seperti ini. Berbaik sangkalah pada Dzat yang takkan menzalimi makhluk.
Bahwa masa remaja penuh godaan, terpaan, ujian, jua keindahan. Orang-orang yang dikagumi karena ilmunya atau keutamaannya kini, belum tentu dulu ketika mondok adalah santri terbaik. Tidak mesti. Bisa saja di antara mereka dulu justru termasuk santri buronan satpam. Dan tidak sedikit...benar, tidak sedikit...yang dulunya adalah santri baik-baik, adem ayem, kalem dan tersayang, kini tak berbekas...tak terlihat adanya tanda-tanda kesantrian dalam tingkahnya. Yang ada justru tanda-tanda kiamat sudah dekat pada dirinya.
Maka, bagi yang anaknya mondok, atau baru lulus, tetap beri arahan dan doakan. Warna itu banyak sekali; sementara manusia dalam hidupnya berwarna-warni. Maka, ketika terlihat hitam ia, jangan hakimi ia hitam selama-lamanya.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/404646856243372
Bagi para wali santri, yang menyantrenkan anaknya di pondok kami, dikarenakan melihat dan mengagumi beberapa lulusannya, kami senantiasa doakan buat anak-anaknya. Mudah-mudahan bisa lebih hebat dari beberapa lulusan yang mereka kagumi; dan lebih baik dari yang diharapkan.
Adapun jika ternyata selama mondok, ia justru menjadi buronan dan suka melanggar hingga tidak naik kelas, jangan langsung berputus asa sehingga mengira masa depannya jauh dari harapan. Jangan pernah menyangka seperti ini. Berbaik sangkalah pada Dzat yang takkan menzalimi makhluk.
Bahwa masa remaja penuh godaan, terpaan, ujian, jua keindahan. Orang-orang yang dikagumi karena ilmunya atau keutamaannya kini, belum tentu dulu ketika mondok adalah santri terbaik. Tidak mesti. Bisa saja di antara mereka dulu justru termasuk santri buronan satpam. Dan tidak sedikit...benar, tidak sedikit...yang dulunya adalah santri baik-baik, adem ayem, kalem dan tersayang, kini tak berbekas...tak terlihat adanya tanda-tanda kesantrian dalam tingkahnya. Yang ada justru tanda-tanda kiamat sudah dekat pada dirinya.
Maka, bagi yang anaknya mondok, atau baru lulus, tetap beri arahan dan doakan. Warna itu banyak sekali; sementara manusia dalam hidupnya berwarna-warni. Maka, ketika terlihat hitam ia, jangan hakimi ia hitam selama-lamanya.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/404646856243372
No comments:
Post a Comment