Thursday, August 16, 2012

Beberapa Point

oleh Hasan Al-Jaizy

Beberapa point acak yang panjang-panjang:

[1] Baiklah, kawan. 'Anggap saja' saya menerima statement Anda bahwa Ied Fithr artinya adalah 'Hari Perayaan Kesucian' atau 'Kembali kepada Fitrah'. Sekarang tanyaku harapnya kau jawab:

--> "Apakah itu berarti semua orang muslim berhak beridul fitri?"
Kau katakan: "Untuk merayakannya, boleh saja. Namun secara makna, tidak semuanya berhak beridul fitri; karena tidak semua muslim kembali ke fitrah saat itu. Hanya yang benar2 taubat sajalah yang berhak beridul fitri hakikatnya.'

Jawab:

[A] Rusak. Berarti perayaan Islam yang satu ini tidak mencakup untuk seluruh kaum muslimin; hanya sebagian saja. Kasihan sekali orang2 yang merasa belum kembali ke fitrah meski sudah berusaha bertaubat. Dan sungguh orang2 yang merasa sudah kembali ke fitrah akan menjadi jumawa dan layak sombong; karena mereka yang berhak beridul fitri hakikatnya.'

[B] Rusak. Sejak kapan dan siapa bilang jika orang sudah kembali kepada fitrah dan bertaubat 'dirayakan'? Apakah ada istilah dalam syariat yang bernama: 'Perayaan Taubat?'


[2] Baiklah, kawan. 'Anggap saja' perkataan: 'Barangsiapa yang berguru pada buku semata, maka gurunya adalah setan' adalah perkataan yang mu'tabar [dianggap exist, real atau benar]. Sekarang tanyaku harapnya kau jawab:

--> Sebutkan jenis setan yang menjadi guru orang yang membaca dan mempelajari buku!
--> Jika yang dimaksud 'gurunya adalah setan' yaitu pembelajar buku akan tersesat pemahamannya, maka ingatlah betapa banyak guru berbentuk manusia pun juga menyesatkan murid2nya; terlebih untuk zaman sekarang. Maka, apakah sah jika saya katakan: 'Barangsiapa yang berguru pada guru semata, maka gurunya adalah setan dan kelak si murid juga akan menjadi setan'?
--> Ketidakhobian acapkala mewariskan celaan terhadap sesuatu. Ketidaksukaan atau bahkan ketidakmampuan seringkali juga mewujudkan sebuah celaan tak berdasar kuat terhadap sesuatu. Maka, apakah kalimat tersebut kau tuturkan memang karena kau tidak hobi, tidak suka dan malas membaca atau gimana?
--> Ngompreng-ngompreng, sebenarnya itu adalah perkataan Abu Yazid Al-Bustami, pentolan sufi dari Persia. Apakah engkau sudah mengetahui siapa dia?


[3] Baiklah, wahai wanita. 'Anggap saja' kalimatmu: 'Kamu kok lebay banget sih' terhadap beberapa tingkah pria adalah kalimat yang ada artinya. Sekarang tanyaku harapnya kau jawab dengan mengaca:

--> Siapa di antara dua makhluk yang terbiasa dengan kelebayan [berlebihan] secara UMUM, wanita atau pria?
--> Jika memang kemudian kau mengakui bahwa wanita umumnya memiliki kelebihan karakter yang 'berlebihan', maka apakah kalimatmu 'Kamu kok lebay banget sih' juga termasuk 'lebay'?
--> Umumnya wanita cukup fanatik pada kewanitaannya dan akan membelanya meskipun secara nyata/real pembelaannya adalah bentuk kelebayan. Nah, apakah point ini membuatmu sebal?
--> Jika ternyata benar kamu sebal, bukankah itu bukti dalam dirimu akan lebaynya kamu?


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/430773413630716

No comments:

Post a Comment