Saturday, August 18, 2012

Bukan Menggelapkan Yang Cerah

oleh Hasan Al-Jaizy

Beberapa point yang jangan sampai menggelapkan yang cerah:

[1] Apakah manhaj itu berbeda dengan aqidah? Ada dua kubu yang berpendapat. Kubu pertama: keduanya tidak berbeda; karena memang tidak ada dalil pembedanya dan aqidah adalah manhaj/jalan hidup muslim juga sebaliknya. Kubu kedua: keduanya berbeda. Manhaj lebih umum dari aqidah.

[2] Penjelasan. Manhaj adalah jalan/metode/tatacara dan semacamnya; sementara aqidah adalah keyakinan. Jalan lebih umum dari keyakinan. Iya kan? Manhaj mencakup segala tata cara atau peraturan dan batasan amalan semua anggota tubuh. Ia mencakup adab, akhlak, muamalah dan lain-lain. Sementara aqidah adalah keyakinan, dan keyakinan tempatnya di hati. Pemilik status ini condong mengamini kubu kedua.

[3] Lalu, yang manakah lebih didahulukan bagi seorang pencari ilmu baru [newbie/nubie]: manhaj atau aqidah? Jawabannya: Aqidah terlebih dahulu. Keyakinan dulu, baru manhaj.

[4] Manhaj itu tidak sekedar pelabelan semata. Beberapa dari kita -secara tidak langsung- menganggap bahwa manhaj itu adalah how to play group and how to labelize people. Karena itulah, ada saja yang mudah melabeli "si fulan bukan salafi, si fulan khariji, si fulan sururi, sementara gue? Lu bisa liat sendiri deh...". Tadinya 'bermaksud' memurnikan manhaj, namun justru manhajnya lah yang rusak.

[5] Termasuk cakupan manhaj: adab atau akhlak. Sedikit saja terjadi ketergelinciran akhlak, maka nama bisa rusak dan aroma permusuhan menjadi pekat. Jika ini terjadi pada seorang thalib seperti kita, mungkin kerusakannya tak seberapa besar [relatif]. Namun, ada jua cerita tentang ustadz yang memang diberi kelebihan intelegensi sehingga punya banyak hafalan dan orang menganggap manhajnya benar, rupanya ketika namanya terangkat, ia menjadi sombong. Mentang2 nahi munkar, orang tua yang juga berilmu seenaknya dituding langsung di depan muka.

Alaa kullin, kita semua tak luput dari salah dan masing-masing kita punya kecacatan spesial. Harapnya, semoga Allah membantu kita untuk terus konsisten memperbaiki diri, entah dengan cara bertahap atau langsung mengenyahkan keburukan. Semua ada kadar bijaknya.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/431386106902780

No comments:

Post a Comment