Wednesday, August 22, 2012

Hati-hati Dengan Kepintaran

oleh Hasan Al-Jaizy

Beberapa point yang kesemuanya tentang hafalan:

[1] Salah satu cara untuk menghilangkan hafalan dan mempercepat lupa adalah memamerkan atau sekedar membuat orang lain tahu bahwa kita telah menghafalnya.

[2] Salah satu kedunguan yang konyol adalah ketika kita membanggakan sesuatu yang pernah kita hafal dan telah terlupa. Seperti mengatakan, 'Wah, dulu saya pernah hafal 5 juz.' Duh, kenapa kita tidak malu???

[3] Apakah menghafal adalah tujuan dari belajar kita? Tidak. Tujuannya adalah mengamalkan. Sangat percuma dan hampir tidak berharga menghafal 40 hadits tanpa realisasi dan praktek. Dan biasanya, pelajar yang membanggakan hafalannya di depan orang yang tidak hafal adalah si fulan yang tidak sadar menjadikan hafalan adalah tujuan.

[4] Anda layak minder jika sebangku dengan orang yang banyak hafalannya. Namun dia layak minder jika menghafal banyak namun kurang faham apa yang dihafal atau tidak mengamalkannya. Dia layak malu dan orang yang minim hafalan lebih selamat darinya.

[5] Terkadang kita bisa tertipu oleh kesenangan dalam diri. Kita bisa menulis status: 'Alhamdulillah, Surat Al-Mulk berhasil kuhafal' karena merasa senang semata, bukan bermaksud pamer atau semacamnya. Tapi, lebih baik tidak kita lakukan.

[6] Bagaimanapun, waspadalah dengan hafalan dan pemahaman. Bisa jadi seseorang akan diadzab karena hafalannya. Seperti ia memamerkan kemudian akan hafalan agar namanya disebut. Bisa jadi seseorang ditiban dosanya sendiri karena fahamnya. Seperti ia faham banyak hal setelah belajar, namun ia memelintir banyak kebenaran sehingga yang salah bisa disulap menjadi benar atau sebaliknya....

...hati-hati dengan kepintaran, kecerdasan dan kemampuan...


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/433490536692337

No comments:

Post a Comment