Wednesday, August 1, 2012

Beberapa Point

oleh Hasan Al-Jaizy

Beberapa point sebagai refleksi Fajar Kadzib:

[1] Beberapa dari kita, setelah Allah beri kenikmatan yang besar dan sangat menggembirakan, seperti berhasil diterima di kantor yang 'menjanjikan', atau lulus kuliah, atau terdaftar kuliah di luar negeri, mereka memang langsung berlonjak kegirangan dan menzahirkan rasa syukur pada-Nya.

[2] Namun, rasa syukur itu hanya sekian menit. Rasa itu sangat sedikit. Dan mereka tidak menyadari sedikitnya syukur. Hal yang -menurut mereka- terpenting sekarang dan 'wajib' adalah TRAKTIR saudara atau teman.

[3] Yang kemudian, sungguh tidak sadarnya mereka, bahwa mereka lebih memberikan hak bahagia dan ridha manusia dibanding ridha Rabb Yang Maha Memberi. Seakan dengan mengundang semua manusia ke situs traktiran atau bagi-bagi harta sudah mewakili syukur.

[4] Ingat, hati itu lebih penting. Dasar rasa syukur ada di hati, kemudian di lisan dan anggota tubuh. Tidak termasuk rasa syukur ketika membagi segunung ridha pada/dari manusia, sementara hanya sekian menit saja mengingat Allah.


[5] Dan jikalau manusia ingin mem-balance antara rasa gembira berlebihan dan pasif terhadap pergaulan, semestinya ia berfikir bahwa 'pekerjaan', 'kelulusan', hingga 'bangku kuliah di manapun itu', semuanya adalah amanat. Berat dan tanggung jawab. Sungguh aneh manusia ketika amanat dibebankan padanya, ia justru bangga begitu saja seakan merasa sudah pasti bisa memikulnya. Bahkan gunung pun enggan memikul...meski megahnya tak terkira manusia.

[6] Jangan jadikan 'traktiran' itu adalah ukuran rasa syukur, wahai yang diberi anugerah. Ridha-Nya adalah ridha-Nya...sementara ridha mereka belum tentu ridha mereka. Dan banyak manusia menjadi teman ketika bahagiamu, namun di masa terlunta mu, teman-teman seakan bukan manusia.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/425984040776320

No comments:

Post a Comment